Thursday, January 29, 2015

Demi cinta, ku bawa kekasihku yang lumpuh keliling China

 

Kursi Roda Menemani Perjalanan Cinta Ding dan Lai
Lai Ming (berkerusi roda) dan Ding Yizhou ditemani anjing gembala Inggeris dalam perjalanan cinta mereka. (Foto: China Daily)
LIUZHOU - Sepasang kekasih asal China melakukan perjalanan jauh yang tidak biasa. Si lelaki menunggang basikal, sedangkan si wanita duduk di kerusi roda.
Lai Ming divonis menderita spinocerebellar ataxia ketika dia berusia 21 tahun. Penyakit tersebut menggerogoti tubuh Lai hingga membuat wanita 28 tahun itu tidak dapat berjalan.

Kekasih Lai, Ding Yizhou memiliki idea perjalanan tersebut guna memenuhi keinginan Lai. Pada suatu kesempatan, Lai berkata lebih baik menempuh perjalanan melintasi China dan merakamnya dibanding hanya duduk menunggu mati.

Lelaki 27 tahun itu pun mempersiapkan perjalanan mereka. Selama 16 hari, dia memodifikasi kerusi roda Lai hingga dapat digunakan untuk perjalanan jauh serta menyimpan berbagai keperluan penting seperti air, makanan dan payung.

Sepasang kekasih yang merupakan teman sekelas di sekolah rendah ini memulai perjalanan mereka pada 3 Januari lalu. Berangkat dari kampung halamannya di Liuzhou, di wilayah otonomi Guangxi Zhuang, dua sejoli tersebut menuju Tibet.

Seekor anjing gembala Inggeris menarik kerusi roda Lai. Sedangkan Ding menunggang basikal gunung. Ding hanya memiliki wang 200 yuan     ketika memulai perjalanan. Dia memperkirakan, wang tersebut cukup untuk menghidupi mereka selama beberapa minggu.
"Wang bukanlah masalah," ujar Ding, seperti dikutip dari AsiaOne, Rabu (28/1/2015).

Sepanjang perjalanan, kerusi roda yang membawa Lai telah tiga kali mengalami kebocoran. Setelah mem-posting gambar perjalanan mereka, kisah Ding dan Lai mencuri perhatian ramai orang. Ding pun mendapat basikal  elektrik dan bantuan wang sebesar 12 ribu yuan .

Sebelum  menuju ke Wilayah Yunnan, mereka merancang mampir di Nannig, Ibukota Guangxi. Tujuan utama mereka adalah Tibet, namun itu masih bergantung pada kondisi Lai.

Menurut Ding, tujuan perjalanan ini adalah untuk menikmati pemandangan serta untuk mengalami adat istiadat dan budaya yang berbeda sepanjang jalan. "Jadi kami tidak terburu-buru dan saya tidak khuatir apakah kami boleh mewujudkannya. Mengejar mimpi dan memenuhinya adalah proses yang menyenangkan," imbuhnya.
sumber: Okezone.com

No comments:

Post a Comment