Friday, February 13, 2015

Mumia berumur 200 tahun ini 'masih hidup'

13/2/15

Mumi berumur 200 tahun ini 'masih hidup'
Polis  Mongolia berhasil menangkap seorang  lelaki yang mencuba menjual sebuah mumia di pasar gelap di Provinsi Songinokhairkhan. Mumia sami yang tak diketahui asalnya itu duduk dalam posisi lotus. 
 
Penemuan ini sempat memicu kontroversi setelah seorang ahli Buddhisme ternama mengatakan bahawa mumi itu tidak benar-benar mati, tetapi sedang berada dalam meditasi yang mendalam.

Mumia itu sekarang diselamatkan  di Pusat Forensik Nasional di Ulan Bator. Pihak berwajib percaya bahawa mumi itu telah dicuri dari sebuah gua di wilayah Kobdsk dan kemudian disembunyikan di rumah pelaku.
Kini para ilmuwan sedang melakukan pemeriksaan forensik pada mumia yang diperkirakan telah berumur 200 tahun tersebut. Ketika ditemui, mumia itu terbungkus kulit lembu. Untuk itu, mereka sekarang mencuba menentukan bagaimana tubuh mumia itu boleh terawat dengan baik, meskipun cuaca dingin di Mongolia tentunya sangat berperan dalam proses pengawetan mumia.
"Sami itu tidak benar-benar mati, tetapi dalam keadaan meditasi yang disebut tukdam. Jika seseorang berhasil mencapai tingkatan ini selama lebih dari tiga minggu, tubuhnya akan mulai menyusut, sangat lambat. Pada akhirnya, semua yang menempel pada tubuh orang itu seperti rambut, kuku dan pakaian akan tetap awet," terang Dr Barry Kerzin, doktor yang merawat Dalai Lama, kepada Siberian Times.
Photo: Morning Newspaper
Barry menambahkan bahawa biasanya dalam kes ini, orang-orang yang berada di sekitar sami itu akan melihat pelangi yang bersinar di langit selama beberapa hari. Itu berarti sami tersebut telah mencapai tingkatan Buddha.

"Jika meditator boleh tetap bertahan dalam meditasi itu, dia boleh menjadi seorang Buddha. Siapa pun yang berhasil mencapai tingkat spiritual tinggi akan membuat semua orang di sekitarnya merasakan sukacita mendalam," lanjutnya.

Sampai saat ini, identiti dari mumia sami itu belum diketahu. Namun, Barry berspekulasi jika mumia itu mungkin adalah Dashi-Dorzho Itigilov. Itigilov berasal dari negara tetangga Buryatia. Dia pernah mengatakan kepada murid-muridnya pada tahun 1927, bahawa dia akan mati, dan mereka harus menggali tubuhnya setelah 30 tahun.

Setelah digali, tubuh Itigilov konon masih dalam keadaan utuh dan awet. Untuk menghindari campur tangan pemerintah Soviet, para pengikutnya menguburnya lagi. Itigilov tetap dalam kondisi itu sampai tahun 2002, ketika jasadnya kembali digali dan ditemukan tetap terawat dengan baik. Tubuhnya lantas ditempatkan di sebuah kuil Buddha dan disembah oleh pengikutnya.

Barry mengatakan bahwa dia telah diberi hak istimewa untuk merawat beberapa meditator yang "meninggal" dalam keadaan tukdam.
Sumber: Merdeka.com

No comments:

Post a Comment