Tuesday, February 24, 2015

Pelecehan Seksual, Remaja lompat bangunan

24/02/2015  

Jakarta - Seorang remaja perempuani pencari suaka sedang dirawat di rumah sakit di Darwin, Australia, kerana cedera yang dialaminya setelah dia melompat dari balkoni tingkat satu di sebuah pusat penahanan imigreseni minggu lalu.

Jabatan Imigresen Australia mengatakan remaja berusia 16 tahun tersebut dalam kondisi stabil dan ibunya bersama dengan dia di rumah sakit.

Remaja tersebut sudah melaporkan adanya pelecehan seksual yang dialaminya selama penahanan di Nauru, dan sekarang laporan tersebut ditangani oleh pihak jabatan imigresen

Sekretaris Departemen Imigresen Mike Pezzullo mengatakan dia secara peribadi akan mengikuti kes ini dengan saksama.

"Saya boleh  memberikan jaminan, bahawa kami akan mengikuti dengan saksama perkembangan dan penyiasat kes ini. Kami akan berbicara dengan dia setelah kondisinya memungkinkan untuk mengetahui mengapa dia melakukan tindakan tersebut, bagaimana perasaannya dan hal lainnya," kata Pezzullo.

"Ini merupakan tindakan serius bila seseorang memutuskan untuk melompat dari ketinggian."

Remaja ini dipindahkan ke Australia bulan Januari lalu dari pusat penahanan di Nauru dan boleh dikembalikan ke sana bila sudah sehat.

"Kami tentu tidak akan mengembalikan seseorang ke Nauru yang memerlukan perjalanan panjang, bila dia masih menderita kerana jatuh dari ketinggian tersebut," kata Pezzullo lagi.

"Saya sebagai sekretaris akan secara peribadi mengikuti dari dekat perkembangan keadaannya."

Insiden yang melibatkan remaja puteri ini dibicarakan dalam dengar pendapat dengan Senat Australia di Canberra hari Isnin (23/2/2015) malam.

Seorang pegawai Imigresen Ken Douglas mengatakan bahawa departemennya menerima laporan adanya 44 kes pelecehan seksual yang melibatkan anak-anak atau terjadi di fasiliti penahanan yang juga berisi anak-anak.

Dia mengatakan 19 kes pelecehan seksual di pusat penahanan di Nauru antara 1 Julai 2013 sampai 31 Januari 2015, lima di antaranya melibatkan anak-anak.

  Sumber: ABC Australia - detikNews


No comments:

Post a Comment