19/2/15
Dari rakaman CCTV terlihat Nuray Sacan (37) menuntun puteranya yang
berusia 10 tahun di salah satu sudut sebuah rumah sakit di Ankara,
Turki. Nuray kemudian membunuh puteranya di kamar mandi wanita kerana
merasa telinganya yang lebar akan membuat kanak-kanak itu menjadi bahan
ejekan.
ANKARA - Seorang wanita Turki sedang
menjalani perbicaraan di sebuah mahkamah setelah didakwa mencekik puteranya
yang berusia 10 tahun hingga mati hanya kerana kanak-kanak itu memiliki
telinga yang besar.
Nuray Sacan (37), sebelumnya pernah membawa anaknya ke RS Gazi, Ankara untuk menjalani pembedahan plastik demi mengubah bentuk telinga puteranya itu. Namun, usai opembedahan Nuray mengatakan kepada sang doktor bedah bahawa dia tak puas hati dengan hasil pembedahan itu.
Malam harinya, Nuray membawa puteranya itu ke kamar mandi wanita di rumah sakit tersebut, di mana dia dipercayai mencekik puteranya itu hingga mati dengan menggunakan selendang yang dikenakannya.
Ketika melarikan diri usai membunuh puteranya, Nuray terlibat kemalangan lalu lintas dan dibawa kembali ke RS Gazi untuk mendapatkan rawatan. Di rumah sakit itu kemudian Nuray mengaku telah membunuh puteranya.
"Kedua telinganya menjadi lebih besar setelah pembedahan. Dia terlihat buruk rupa dengan telinganya. Dia akan merasa malu di depan kawan-kawannya. Saya membunuhnya untuk menyelamatkan dia dari hinaan kawan-kawannya," demikian pengakuan Nuray.
Pengakuan itu membuat Dr Metin Yilmaz, yang melakukan pembedahan plastik untuk putera Nuray, terkejut. Sebab Yilmaz mengatakan operasi untuk putera Nuray berlangsung lancar dan berhasil.
"Saya terkejut dia berfikir seperti itu. Pembedahan itu sangat sederhana dan sangat berjaya. Tak ada masalah pasca-pembedahan dan dijadualkan pulang ke rumah," kata Dr Yilmaz.
Di sisi lain, Nuray mengatakan dia rela membayar mahal untuk pembedahan telinga puteranya kerana kanak-kanak tersebut sudah bertahun-tahun menjadi mangsa pelecehan akibat ukuran telinganya yang besar. "Saya hanya ingin melindunginya dari seksaan seumur hidupnya," kata Nuray.
Tetap saja, tindakan Nuray ini tak boleh difahami para doktor di RS Gazi, termasuk ketua bahagian pembedahan Dr Kadri Altok. "Kami tak boleh memahami wanita itu. Dia tak terlihat memiliki masalah kejiwaan dan pembedahan telinga anaknya berjalan dengan jayanya," ujar Dr Altok.
Nuray Sacan (37), sebelumnya pernah membawa anaknya ke RS Gazi, Ankara untuk menjalani pembedahan plastik demi mengubah bentuk telinga puteranya itu. Namun, usai opembedahan Nuray mengatakan kepada sang doktor bedah bahawa dia tak puas hati dengan hasil pembedahan itu.
Malam harinya, Nuray membawa puteranya itu ke kamar mandi wanita di rumah sakit tersebut, di mana dia dipercayai mencekik puteranya itu hingga mati dengan menggunakan selendang yang dikenakannya.
Ketika melarikan diri usai membunuh puteranya, Nuray terlibat kemalangan lalu lintas dan dibawa kembali ke RS Gazi untuk mendapatkan rawatan. Di rumah sakit itu kemudian Nuray mengaku telah membunuh puteranya.
"Kedua telinganya menjadi lebih besar setelah pembedahan. Dia terlihat buruk rupa dengan telinganya. Dia akan merasa malu di depan kawan-kawannya. Saya membunuhnya untuk menyelamatkan dia dari hinaan kawan-kawannya," demikian pengakuan Nuray.
Pengakuan itu membuat Dr Metin Yilmaz, yang melakukan pembedahan plastik untuk putera Nuray, terkejut. Sebab Yilmaz mengatakan operasi untuk putera Nuray berlangsung lancar dan berhasil.
"Saya terkejut dia berfikir seperti itu. Pembedahan itu sangat sederhana dan sangat berjaya. Tak ada masalah pasca-pembedahan dan dijadualkan pulang ke rumah," kata Dr Yilmaz.
Di sisi lain, Nuray mengatakan dia rela membayar mahal untuk pembedahan telinga puteranya kerana kanak-kanak tersebut sudah bertahun-tahun menjadi mangsa pelecehan akibat ukuran telinganya yang besar. "Saya hanya ingin melindunginya dari seksaan seumur hidupnya," kata Nuray.
Tetap saja, tindakan Nuray ini tak boleh difahami para doktor di RS Gazi, termasuk ketua bahagian pembedahan Dr Kadri Altok. "Kami tak boleh memahami wanita itu. Dia tak terlihat memiliki masalah kejiwaan dan pembedahan telinga anaknya berjalan dengan jayanya," ujar Dr Altok.
Editor | : Ervan Hardoko |
Sumber | : Daily Mail/ KOMPAS.com |
No comments:
Post a Comment