Lelaki yang tinggal di Ganzhou, Provinsi Jiangxi ini menulis surat
dengan bantuan 20 sukarelawan agar dapat surat tersebut sampai terus ke
para anggota Parlimen.
Lin Xianzhi asal China termasuk ayah yang menerima sang anak apa adanya, walaupun dia seorang homoseksual sekalipun. Saking sayangnya kepada puteranya itu, dia sanggup menulis surat untuk 1,000 anggota parlimen agar menghalalkan perkahwinan sesama jenis di Negera China Lin berharap suratnya itu dapat membantu kaum homoseksual di seluruh China boleh melangsungkan perkahwinan secara sah.
"Tidak ada yang berbeda dengan mereka (kaum gay, lesbian) dengan pasangan heteroseksual, suami dan isteri," katanya seperti dilansir dari laman shanghaiist.com, Rabu (4/3).
Putera lelaki Lin merupakan salah seorang homoseksual yang kesukaran berkahwin di negara sosialis tersebut. Sang putera mengaku sebagai gay pada 2011.
Lin bergabung dalam Persatuan Orang tua, Keluarga, dan Teman Homoseksual di China, untuk membantunya mengerti 'perbedaan' yang dialami puteranya tersebut.
Setelah tiga tahun bergabung dengan kelompok tersebut, kini dia ikut berkempen untuk memperjuangkan hak anaknya dan pasangannya tersebut.
"Jika anak saya tidak dapat berkahwin, itu tidak adil," ungkapnya
Lin Xianzhi asal China termasuk ayah yang menerima sang anak apa adanya, walaupun dia seorang homoseksual sekalipun. Saking sayangnya kepada puteranya itu, dia sanggup menulis surat untuk 1,000 anggota parlimen agar menghalalkan perkahwinan sesama jenis di Negera China Lin berharap suratnya itu dapat membantu kaum homoseksual di seluruh China boleh melangsungkan perkahwinan secara sah.
"Tidak ada yang berbeda dengan mereka (kaum gay, lesbian) dengan pasangan heteroseksual, suami dan isteri," katanya seperti dilansir dari laman shanghaiist.com, Rabu (4/3).
Putera lelaki Lin merupakan salah seorang homoseksual yang kesukaran berkahwin di negara sosialis tersebut. Sang putera mengaku sebagai gay pada 2011.
Lin bergabung dalam Persatuan Orang tua, Keluarga, dan Teman Homoseksual di China, untuk membantunya mengerti 'perbedaan' yang dialami puteranya tersebut.
Setelah tiga tahun bergabung dengan kelompok tersebut, kini dia ikut berkempen untuk memperjuangkan hak anaknya dan pasangannya tersebut.
"Jika anak saya tidak dapat berkahwin, itu tidak adil," ungkapnya
No comments:
Post a Comment