29/4/15
Delapan pesalah dadah yang dijatuhkan hukuman mati yang dini hari
tadi sudah dieksekusi di Lapas Nusakambangan dilaporkan menolak menutup
mata di saat-saat terakhir hidup mereka.
Mereka juga menyanyikan lagu rohani Amazing Grace sesaat sebelum peluru eksekutor menghabisi nyawa mereka, seperti dilansir akhbar the Sydney Morning Herald, Rabu (29/4).
Paderi yang mendampingi para pesalah itu, Karina de Vega, mengatakan saat-saat terakhir mereka sungguh menyayat hati.
"Ini pertama kalinya saya menyaksikan orang yang begitu bahagia akan menemui Tuhan mereka," kata dia.
de Vega menuturkan, kejadian semalam adalah pengalaman paling indah yang pernah dialami dalam hidupnya.
"Mereka saling terikat secara batin. Mereka menyanyi bergantian. Memuji Tuhan. Mereka menyanyi seperti di kor paduan suara."
sumber: Merdeka.com
Mereka juga menyanyikan lagu rohani Amazing Grace sesaat sebelum peluru eksekutor menghabisi nyawa mereka, seperti dilansir akhbar the Sydney Morning Herald, Rabu (29/4).
Paderi yang mendampingi para pesalah itu, Karina de Vega, mengatakan saat-saat terakhir mereka sungguh menyayat hati.
"Ini pertama kalinya saya menyaksikan orang yang begitu bahagia akan menemui Tuhan mereka," kata dia.
de Vega menuturkan, kejadian semalam adalah pengalaman paling indah yang pernah dialami dalam hidupnya.
"Mereka saling terikat secara batin. Mereka menyanyi bergantian. Memuji Tuhan. Mereka menyanyi seperti di kor paduan suara."
sumber: Merdeka.com
No comments:
Post a Comment