8/4/15
Du Meiying merupakan salah satu wanita yang
sangat miskin di China. Dia tinggal di salah satu gua di pinggiran Kota
Yichang, Wilayah Hubei, dan selama tiga tahun bertahan hidup hanya
dengan makan nasi dan minum air hujan.
Wanita 52 tahun tersebut tinggal sendirian di sana selama tiga tahun terakhir. Sementara keluarganya mengabaikannya sejak dia mengalami masa-masa sukar.
Sebelumnya, dia pernah diberi sebuah kamar oleh dewan pemerintah China. Lantaran tak sesuai dengan jirannya yang sudah tua, dia pergi dari tempat itu dan tinggal di gua.
"Saya mengumpulkan air hujan yang merembes dari dinding gua, memasak dan membersihkan badan dengan air itu juga. Kemudian saya hanya memiliki kubis yang tumbuh di luar gua, yang bijinya diberikan oleh petani tempatan " katanya seperti dilansir dari surat khabar Daily Mail, Selasa (8/4).
Lantaran menganggur, Du mendapat bantuan Rp 167 ribu sebulan dari para orang-orang dermawan di desa Toudinshi. Wang itu diberikan agar dia dapat membeli beras dan keperluan lainnya.
Selama musim dingin, Du mengatakan tubuhnya seperti membeku. "Saya memakai dua helai seluar panjang bekas ketika musim dingin tiba," ujar dia.
Du juga mengaku hanya punya sepasang sepatu dan itu sudah rosak. Dia juga tidur dari papan bambu yang dia buat sendiri dan menggunakan peti kayu sebagai mejanya.
"Saya tidak tahu bagaimana masa depan saya nanti. Saya tidak punya tempat untuk pergi dan tidak punya keluarga untuk berkeluh kesah," paparnya sedih.
Sumber:Merdeka.com
Wanita 52 tahun tersebut tinggal sendirian di sana selama tiga tahun terakhir. Sementara keluarganya mengabaikannya sejak dia mengalami masa-masa sukar.
Sebelumnya, dia pernah diberi sebuah kamar oleh dewan pemerintah China. Lantaran tak sesuai dengan jirannya yang sudah tua, dia pergi dari tempat itu dan tinggal di gua.
"Saya mengumpulkan air hujan yang merembes dari dinding gua, memasak dan membersihkan badan dengan air itu juga. Kemudian saya hanya memiliki kubis yang tumbuh di luar gua, yang bijinya diberikan oleh petani tempatan " katanya seperti dilansir dari surat khabar Daily Mail, Selasa (8/4).
Lantaran menganggur, Du mendapat bantuan Rp 167 ribu sebulan dari para orang-orang dermawan di desa Toudinshi. Wang itu diberikan agar dia dapat membeli beras dan keperluan lainnya.
Selama musim dingin, Du mengatakan tubuhnya seperti membeku. "Saya memakai dua helai seluar panjang bekas ketika musim dingin tiba," ujar dia.
Du juga mengaku hanya punya sepasang sepatu dan itu sudah rosak. Dia juga tidur dari papan bambu yang dia buat sendiri dan menggunakan peti kayu sebagai mejanya.
"Saya tidak tahu bagaimana masa depan saya nanti. Saya tidak punya tempat untuk pergi dan tidak punya keluarga untuk berkeluh kesah," paparnya sedih.
Sumber:Merdeka.com
No comments:
Post a Comment