Thursday, April 30, 2015

Ketagihan Internet, Remaja Ini Potong Tangannya Sendiri

30/4/15


Seorang remaja berusia 19 tahun terpaksa menjalani pembedahan di sebuah rumah sakit di kota Nantong, Wilayah Jiangsu, China setelah memotong tangannya sendiri dalam usaha menyembuhkan ketagihan internet.

"Kami tak boleh menerima apa yang terjadi ini. Kejadian tersebut benar-benar tak terduga. Dia anak yang pintar," kata ibu remaja itu, yang tak mau menyebutkan identitinya.
Wanita itu mengatakan, dia masuk ke dalam kamar puteranya itu pada Rabu minggu lalu sekitar pukul 23.00. Betapa terkejutnya dia  ketika menemui puteranya tak ada di kamar dan hanya menemui  selembar catatan di atas katil.

"Ibu, saya harus pergi ke rumah sakit. Jangan khuatir. Saya akan pulang malam ini," demikian isi catatan yang ditinggalkan remaja tersebut.

Ternyata tanpa sepengetahuan orangtuanya, remaja yang dipanggil ibunya dengan nama "Wang kecil" itu telah "menyeludupkan" sebilah pisau dapur sebelum menyelinap keluar rumah.

Setelah merasa tidak ada yang melihat, "Wang kecil" kemudian memotong sendiri tangan kirinya.

Dia kemudian memanggil teksi untuk  menghantarnya ke rumah sakit terdekat. Sementara itu, potongan tangannya ditinggal begitu saja.
Para doktor di rumah sakit segera menjalankan operasi penyambungan. Beruntung, para pakar  bedah boleh menyambung kembali tangan remaja itu meski tidak menjamin tangan tersebut boleh berfungsi normal kembali.

Wabak ketagihan  internet

Salah seorang guru remaja itu menuding kecanduan internetlah yang mengakibatkan "Wang kecil" nekat melakukan perbuatan tak masuk akal tersebut.

Sejumlah aktivis mengatakan, negara-negara Asia, khususnya Tiongkok, yang memiliki 649 juta pengguna aktif internet, kini sedang mengalami epidemi kecanduan internet.

Tao Ran, psikolog tentera yang mengelola sebuah pusat rehabilitasi para penagih internet di Beijing, memperkirakan bahawa 14 peratus para remaja negeri itu kini kectagihan internet.

Gejala ketagihan internet itu bervariasi, mulai dari ponteng sekolah, atau nyaris tak pernah keluar kamar hingga merasa hidup di sebuah semesta virtual.

Quote:
"Mereka hanya melakukan dua hal, yaitu tidur dan bermain internet," kata Tao yang sudah menangani masalah ini sejak satu dekade lalu.
  Sumber: Tribunnews

No comments:

Post a Comment