Sabtu, 18/04/2015
Pesan salah seorang murid (Twitter/@kylemschwartz)
Colorado - Seorang guru wanita di
Colorado, Amerika Syarikat memicu simpati publik setelah memposting pesan
dari murid-muridnya yang duduk di bangku tahun 3 sekolah rendah, ke internet.
Banyak orang yang merasa terharu dengan pesan yang disampaikan
murid-murid guru tersebut.
Kyle Schwartz (26) meminta murid-muridnya yang berusia 8-9 tahun di Denver untuk menulis sesuatu hal yang mereka ingin hal itu diketahui oleh guru mereka. Tugas ini dimaksudkan Schwartz untuk mengenal lebih dekat murid-muridnya, selain sebagai tugas kemampuan menulis.
Pesan yang disampaikan oleh murid-murid Schwartz sebenarnya cukup sederhana, namun menyentuh. "Saya tidak punya pensil di rumah untuk mengerjakan kerja rumah saya," tulis salah satu murid, seperti dilansir Reuters, Sabtu (18/4/2015).
"Saya ingin dapat kuliah," tulis murid lainnya. Seorang murid lainnya menulis pesan soal dirinya yang sama sekali tidak punya teman untuk bermain saat istirahat sekolah.
Schwartz membahagi foto-foto pesan murid-muridnya melalui Twitter. Tidak lama kemudian, foto dan pesan yang sama mulai bermunculan dari sekolah-sekolah lain di seluruh dunia. Aksi Schwartz ini memicu kehebohan di media sosial hingga memunculkan tagar #IWishMyTeacherKnew pada Jumaat (17/4) waktu setempat.
Schwartz sudah mengajar selama 3 tahun di Doull Elementary di Denver. Dia mengaku dirinya sudah memberikan tugas seperti ini, setiap tahun. Menurut Schwartz, tujuan dirinya memberikan tugas ini kerana ingin menggarisbawahi isu kemiskinan di kota-kota pedalaman AS.
Salah satu pesan yang menarik banyak simpati publik, menurut Schwartz, adalah pesan dari seorang murid perempuan yang merindukan ayahnya yang dideportasi ke Mexico sejak beberapa tahun lalu
Kyle Schwartz (26) meminta murid-muridnya yang berusia 8-9 tahun di Denver untuk menulis sesuatu hal yang mereka ingin hal itu diketahui oleh guru mereka. Tugas ini dimaksudkan Schwartz untuk mengenal lebih dekat murid-muridnya, selain sebagai tugas kemampuan menulis.
Pesan yang disampaikan oleh murid-murid Schwartz sebenarnya cukup sederhana, namun menyentuh. "Saya tidak punya pensil di rumah untuk mengerjakan kerja rumah saya," tulis salah satu murid, seperti dilansir Reuters, Sabtu (18/4/2015).
"Saya ingin dapat kuliah," tulis murid lainnya. Seorang murid lainnya menulis pesan soal dirinya yang sama sekali tidak punya teman untuk bermain saat istirahat sekolah.
Schwartz membahagi foto-foto pesan murid-muridnya melalui Twitter. Tidak lama kemudian, foto dan pesan yang sama mulai bermunculan dari sekolah-sekolah lain di seluruh dunia. Aksi Schwartz ini memicu kehebohan di media sosial hingga memunculkan tagar #IWishMyTeacherKnew pada Jumaat (17/4) waktu setempat.
Schwartz sudah mengajar selama 3 tahun di Doull Elementary di Denver. Dia mengaku dirinya sudah memberikan tugas seperti ini, setiap tahun. Menurut Schwartz, tujuan dirinya memberikan tugas ini kerana ingin menggarisbawahi isu kemiskinan di kota-kota pedalaman AS.
Salah satu pesan yang menarik banyak simpati publik, menurut Schwartz, adalah pesan dari seorang murid perempuan yang merindukan ayahnya yang dideportasi ke Mexico sejak beberapa tahun lalu
Sumber:detikNews
No comments:
Post a Comment