18 April 2015
dailymail
Mahendra
Ahirwar (12) menderita satu penyakit langka. Penyakit langka itu
membuat lehernya bengkok dan kepala tampak seperti menggantung di
tubuhnya.
JAKARTA - Dipastikan setiap
orangtua menginginkan anak-anak yang sihat dan aktif. Namun bagaimana
jika takdir berkata lain. Mahendra Ahirwar (12) menderita satu penyakit langka.
Penyakit langka itu membuat lehernya bengkok dan kepala tampak seperti menggantung di tubuhnya. Kondisi fisikalnya pun lemah sehingga dia tidak mampu berdiri ataupun berjalan.
Mahendra hanya boleh duduk dan merangkak. Untuk makan dan pergi ke tandas dia harus dibantu oleh keluarganya.
Kondisi Mahendra ini membuat kedua orangtuanya putus asa. Kerana keputus-asaan dan tidak tega melihat penderitaan sang anak, Mukesh Ahirwar dan Sumitra Ahirwa yang berasal dari Madya Pradesh India Tengah ini berharap anaknya mati.
"Kami lebih memilih dia mati daripada menderita seperti ini. Melihat hidupnya saat ini kami tidak sanggup,"ungkap mereka seperti yang diberitakan oleh Daily Mail.
Sehari-hari Mahendra hanya boleh duduk di sudut ruangan rumah mereka. Ia tidak boleh melakukan aktiviti harian sendiri. Saat bepergian keluar rumah, Mahendra harus digendong oleh orangtuanya.
"Jika doktor sudah tidak boleh memberikan pengubatan. Biarlah Tuhan mengambilnya,"sebut Sumitra.
Sumber: TRIBUNNEWS.COM
Penyakit langka itu membuat lehernya bengkok dan kepala tampak seperti menggantung di tubuhnya. Kondisi fisikalnya pun lemah sehingga dia tidak mampu berdiri ataupun berjalan.
Mahendra hanya boleh duduk dan merangkak. Untuk makan dan pergi ke tandas dia harus dibantu oleh keluarganya.
Kondisi Mahendra ini membuat kedua orangtuanya putus asa. Kerana keputus-asaan dan tidak tega melihat penderitaan sang anak, Mukesh Ahirwar dan Sumitra Ahirwa yang berasal dari Madya Pradesh India Tengah ini berharap anaknya mati.
"Kami lebih memilih dia mati daripada menderita seperti ini. Melihat hidupnya saat ini kami tidak sanggup,"ungkap mereka seperti yang diberitakan oleh Daily Mail.
Sehari-hari Mahendra hanya boleh duduk di sudut ruangan rumah mereka. Ia tidak boleh melakukan aktiviti harian sendiri. Saat bepergian keluar rumah, Mahendra harus digendong oleh orangtuanya.
"Jika doktor sudah tidak boleh memberikan pengubatan. Biarlah Tuhan mengambilnya,"sebut Sumitra.
Sumber: TRIBUNNEWS.COM
No comments:
Post a Comment