Friday, May 22, 2015

Wirathu, biksu Buddha Myanmar pembenci muslim Rohingya

22/5/15
Wirathu, biksu Buddha Myanmar pembenci muslim Rohingya
Wirathu biksu radikal Myanmar. ©blouinnews.com
Merdeka.com - menyebarkan misi ini," ujarnya. "Saya hanya bekerja bagi orang-orang percaya terhadap ajaran Buddha."

"Gerakan anti muslim terus tumbuh dan pemerintah tidak menghentikannya," kata Myo Win, seorang guru muslim. Dia juga menyebut 969 sama dengan kelompok ekstrem Ku Klux Klan di Amerika Serikat.

Logo 969 kini paling dikenal di Myanmar. Logo itu berbentuk lingkaran cakra dengan empat singa Asia di bagian tengahnya menggambarkan keturunan Budha Ashoka. Sticker berlogo 969 ini kerap dibagikan gratis saat ceramah-ceramah. Sticker ini juga ditempel di berbagai tempat dan benda-benda seperti pintu toko, pintu rumah, taksi, kios cinderamata.

Umat Buddha dan segala yang mendukung 969 beralasan Wirathu hanya bermaksud melindungi dan menyebarkan agama negara, Budhha. Wirathu mulai menyebarkan gerakan 969 pada 2001 ketika Taliban menghancurkan patung Budhha di Bamiyan, Afganistan. Dua tahun kemudian Wirathu ditangkap dan divonis penjara 25 tahun karena menyebarkan pamflet anti muslim yang memicu kerusuhan hingga menewaskan sepuluh muslim.

Pada 2011 dia dibebaskan ketika ada amnesti bagi para tahanan politik. Sejak tahun lalu gerakan 969 makin meluas di Myanmar dengan tujuan memboikot muslim di seluruh negeri.

Gerakan 969 merupakan tandingan dari angka 786 yang menjadi simbol umat muslim Myanmar. Angka 786 sering terlihat di rumah-rumah dan toko-toko umat muslim. Angka itu menjadi simbol berkah bagi umat Islam. Angka 786 itu diartikan "Bismillahirrahmanirrahim" atau "Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Penyanyang". Di Myanmar yang selalu mengagumi angka keramat semacam itu, umat Buddha menilai jumlah angka 786 itu berarti rencana dominasi muslim di abad ke-21.

Sebagian kalangan Buddha meyakini arti kebenaran angka itu. Tradisi dan keyakinan muslim di sana melarang mereka mengunjungi restoran Buddha. Umat muslim juga mendominasi sektor usaha kecil dan menengah (UKM).

Wirathu mengatakan dia ingin gerakan biksu radikal 969 dipimpinnya bisa melindungi warga Buddha Myanmar dari minoritas muslim.

Wirathu juga menginginkan berakhirnya dominasi muslim pada perekonomian Myanmar.

"Mereka memperkosa perempuan Buddha dan menggunakan kekayaannya memikat kaum hawa dalam pernikahan lalu memenjarakan di rumah. Sekarang bermain di partai politik. Jika seperti ini terus Myanmar akan menjadi Afghanistan kedua," ujar Wirathu.

Atas sepak terjangnya menghabisi warga muslim Rohingya,

No comments:

Post a Comment