Saturday, August 29, 2015

Mahkamah hukum dua wanita ini diperkosa ramai-ramai

29/08/15

Pengadilan India hukum dua perempuan diperkosa ramai-ramai

Demo anti-pemerkosaan di India. ©Reuters/Ahmad Masood   
Mahkamah adat Desa Baghpat, Negara   Uttar Pradesh, India, memerintahkan penduduk  memperkosa dua wanita yang masih bersaudara. Hukuman keji yang diterima Meenakshi Kumari (23) dan adik perempuannya yang masih 15 tahun itu kerana abang mereka bersenggama dengan wanita beda kasta.

Dua  wanita itu sementara ini  lari ke Ibu Kota New Delhi. Mereka mendatangi Mahkamah Agung India, menuntut hukuman adat tersebut dibatalkan. Kumari melapor, polis  setempat juga mendukung hukuman pemerkosaan ini, sehingga dia tidak mempunyai tempat berlindung.

Bukan sekadar diperkosa, seandainya tidak lari, Kumari dan saudarinya itu diwajibkan keliling kampung dalam keadaan bogel, lalu wajah mereka dicoret-coret arang hitam sebagai simbol aib warga.

Majalah TIME melaporkan, Sabtu (29/8), Kumari dan adiknya adalah anggota keluarga dari etnik Dalit, kasta terendah di Negera India. Abang kandung mereka dianggap bersalah kerana selingkuh dengan perempuan bersuami dari kasta yang lebih tinggi.

Untuk menutupi malu keluarga lelaki yang diselingkuhi, Kumari harus jadi tumbal dengan merelakan diri diperkosa beramai-ramai. Lembaga swadaya Amnesty International kini menjadi pendamping Kumari dan adiknya.

Petisyen agar pemerintah India mencabut ketetapan adat itu telah ditandatangani lebih dari 16 ribu orang. "Hukuman semacam ini jelas-jelas tidak adil dan harus dihapuskan," tulis jurucakap Amnesty International cabang India.

Mahkamah adat, atau disebut Khap Panchayats, biasanya terdiri atas tetua laki-laki di desa itu. Kendati secara hukum tidak diakui mahkamah resmi, banyak desa di pendalaman India masih menyelesaikan sengketa warga melalui mekanisme tersebut.
Merdeka.com

No comments:

Post a Comment