Menteri Ditegur Kerana Berbicara Bahasa Ibundanya Dalam Sidang Parlimen

19/2/16

 

Foto: Australia Plus ABC

Jakarta -

Seorang pegawai tempatan di Northern Territory, Bess Nungarrayi Price, membuat kontroversi dengan mencuba berbicara dalam bahasa ibundanya, yaitu bahasa aborigin dari suku Warlpiri di parlimen negara bahagian Australia Utara tersebut.

Price adalah Menteri Urusan Pemerintahan Lokal yang dalam sidang di parlimen setempat pada Disember lalu, mendapat teguran dari pimpinan sidang kerana menyela pedebatan dengan menggunakan bahasa Warlpiri.

Ketua Parlimen Northern Territory (NT) Kezia Purick menegaskan, "Bahasa persidangan adalah Bahasa Inggeris".

"Jika ada anggota parlimen yang menggunakan bahasa selain Inggeris tanpa izin terlebih dahulu, maka akan dianggap melanggar dan yang bersangkutan akan diminta menarik kembali kata-katanya," ujar Purick saat itu.

Namun minggu  lalu, Menteri Price kembali menyurati pimpinan parlimen NT untuk meminta peraturan itu ditinjau kembali. Pasalnya, menurut Menteri Price, PM Australia Malcolm Turnbull pun dalam salah satu pidatonya mengutip bahasa aborigin.

"Saya ingin klarifikasi aturan mana yang menegaskan bahawa bahasa yang diperbolehkan di parlimen hanyalah bahasa Inggeris," kata Price dalam surat yang dilihat oleh ABC.

"Saya khuatir parlimen kita akan dipandang tidak menghargai anggotanya yang warga aborigin serta rakyat yang mereka wakili. Saya juga merasa tidak boleh mewakili konstituen saya tanpa berbicara dalam bahasa mereka," katanya.

Sebenarnya, anggota parlimen di Northern Territory boleh saja berbicara dalam bahasa sukunya masing-masing, sepanjang meminta izin dari ketua parlimen.

Menurut Purick, hal itu sudah sering terjadi, namun tidak praktis untuk menyiapkan penterjemah sesuai permintaan. Bahasa aborigin berbeda-beda sesuai sukunya masing-masing.

"Bahasa resmi di Australia adalah bahasa Inggeris sehingga wajar saja menjadi bahasa resmi di parlimen. Ini bukan soal anggota parlimen yang boleh  atau tidak menggunakan bahasa ibundanya. Ini lebih soal menegakkan peraturan," kata Purick kepada ABC.

Dalam surat yang dikirim ke Menteri Price, Rabu (17/2/2016), Purick menyatakan peraturan penggunaan bahasa Inggeris dalam semua tingkatan parlimen di Australia ditetapkan sejak tahun 1974.

Namun Purick menyatakan terserah Menteri Price jika ingin mengajukan mosi untuk mengubah aturan itu. 

Sumber: Australia Plus ABC - detikNews