Diperkosa ayah, gadis remaja tetap dihukum rotan warga desa

11/5/16

Demo menolak pemerkosaan di India. ©Reuters/Ahmad Masood

Gadis berusia 15 tahun dirotan oleh warga desa di Haryana, India. Ketua kampung menganggap remaja itu pantas dihukum kerana tidak perawan lagi serta membiarkan dirinya diperkosa.

Rakaman aksi merotan perempuan tak disebut namanya itu tersebar melalui Internet di India. Sang gadis diikat di batang pohon, kemudian punggungnya dirotan bergantian 10 kali sampai akhirnya dia pengsan.

Dari penyiasatan polis , yang terlambat datang ke TKP, gadis ini ternyata diperkosa oleh ayahnya sendiri.

New Zealand Herald melaporkan, Rabu (11/5), perempuan yang diadili oleh penduduk secara sepihak ini tak pernah mengenyam bangku sekolah. Sejak kecil dia sudah bekerja, sesekali membantu ayahnya yang menjalankan pentas akrobat dengan upah 20 Rupee.

Belum diketahui bila persisnya pemerkosaan itu terjadi serta bagaimana dewan adat desa boleh membuat hukuman secara sebelah  pihak.

Peradilan sepihak dan menyalahkan wanita oleh dewan adat berulang kali terjadi di India. Sedikitnya ada 10 keputusan tetua desa yang dibatalkan oleh Mahkamah Agung  kerana melanggar hukum, terutama usaha warga membunuh perempuan yang tak lagi perawan.

"Lebih buruk lagi, penyelesaian adat untuk kes perkosaan biasanya dengan memaksa keluarga korban berdamai dengan pelaku," kata Jagmati Sangwan, Ketua Asosiasi Perempuan Demokratis India.

Beberapa negara bagian masih mengizinkan dewan adat (panchayat) mebuat penyelesaian hukuman  tanpa diintervensi oleh polis  dan jaksa. Hasilnya, seperti terlihat di Negara   Maharashtra, 100 perempuan dihukum rotan ataupun dihukum bersalah   kerana mereka diperkosa.

"Seringkali pengadilan adat justru sangat barbar," kata Hamid Dabholkar, penguam HAM India yang banyak meneliti kekerasan terhadap perempuan dipicu aturan adat

Sumber:Merdeka.com