Saturday, July 23, 2016

Ritual Aneh, Lelaki HIV Dibayar untuk Ragut Perawan Gadis

23/7/16

Foto Eric Aniva (Foto: Nyasa Times)
Foto Eric Aniva (Foto: Nyasa Times)

NSJANE - Seorang lelaki terinfeksi HIV di Malawi yang digelar sebagai “Hyena” dibayar 3 poundsterling  untuk meragut keperawanan gadis 12 tahun. Anehnya, tindakan asusila itu sebagai sebahagian dari upacara tradisional.

Lelaki itu, Eric Aniva, tinggal di Daerah Nsanje, di wilayah selatan yang terpencil di Malawi. Upacara tradisional “pembersihan” yang dia jalani itu mewajibkan seorang lelaki yang lebih tua berhubungan seksual dengan anak-anak.

Nama Hyena merupakan gelaran yang disematkan kepada para lelaki yang menjalani upacara tradisional tersebut. Anak gadis yang dipaksa ikut upacara aneh itu harus mencapai baligh.

Tak hanya itu, ritual “pembersihan” yang melibatkan Aniva juga termasuk melakukan hubungan badan dengan isteri seorang lelaki yang meninggal sebelum isteri itu boleh menguburnya. Wanita yang melakukan pengguguran  juga bakal menjalani hal serupa.

Jika gadis-gadis remaja di wilayah itu menolak, ada keyakinan penyakit atau musibah boleh menimpa keluarga atau desa mereka. Meski didakwa sebagai ritual "pembersihan", tetapi upacara itu boleh menyebarkan penyakit.

Aniva mengatakan bahawa dia tidak memaklumkan orang tua gadis itu bahawa dia memiliki penyakit menular seksual.
“Sebahagian dari mereka yang gadis-gasis telah tidur dengan saya, gadis yang bersekolah. Beberapa gadis hanya berusia 12 atau 13 tahun, tapi saya lebih memilih mereka yang lebih tua,” kata Aniva sebagaimana dikutip dari BBC, Jumaat (22/7/2016).

”Semua gadis-gadis ini menemuki kegembiraan memiliki saya sebagai ‘hyena’ mereka. Mereka benar-benar bangga dan memberitahu orang lain bahawa orang ini adalah lelaki sejati, dia tahu bagaimana untuk menyenangkan seorang wanita,” lanjut Aniva.

Aniva mengaku dia adalah salah seorang dari 10 "hyena" yang menjalani ritual di masyarakat. Dia juga mengaku dibayar 3 sampai 5 poundsterling oleh penduduk setempat untuk melakukan ritual.

Para gadis yang jadi korban ritual itu mengaku tak berdaya. ”Tak ada lagi yang boleh saya lakukan. Saya harus melakukannya demi orang tua saya," kata seorang gadis, yang dikenal sebagai Maria. ”Kalau saya menolak, anggota keluarga saya boleh diserang penyakit—bahkan mengalami kematian—jadi saya takut.”

No comments:

Post a Comment