Pasukan pencari pesawat Malaysia Airlines
MH370 di Samudera Hindi mengaku mereka selama ini mencari di lokasi
yang salah selama dua tahun. Perusahaan swasta asal Belanda Fugro yang
memimpin pencarian di dasar Samudera Hindi mengatakan MH370 kemungkinan
tidak jatuh terhempas ke laut tapi melayang perlahan baru kemudian
tenggelam.
Pesawat
yang berangkat dari Kuala Lumpur menuju Beijing itu membawa 239
penumpang dan hilang sejak Mac dua tahun lalu. Hilangnya pesawat ini
menjadi misteri terbesar dalam sejarah penerbangan.
Area pencarian yang selama ini dijelajahi meliputi kawasan seluas 120 kilometer persegi di selatan Samudera Hindi di lepas pantai barat Australia.
Berita itu disampaikan Fugro alam pertemuan dengan pihak Malaysia, China, dan Australia Jumaat lalu sebelum mengakhiri tugas pencarian setelah masa perpanjangan pencarian selama tiga bulan.
"Kalau tidak ditemui di sana, berarti di tempat lain," ujar Pengarah Projek Fugro Paul Kennedy kepada kantro berita Reuters, seperti dilansir akhbar the Daily Mail, Khamis (21/7).
Jika pesawat itu melayang ertinya ada yang mengawalnya. Dengan demikian jatuhnya pesawat itu bukan di daerah yang selama ini sudah diperkirakan melalui citra satelit dan perhitungan.
"Kalau ada yang mengawalkan maka pesawat itu boleh melayang cukup lama dan jatuh di luar kawasan pencarian," kata Kennedy.
Kesimpulan dari Fugro ini adalah yang pertama kali disampaikan secara resmi setelah sebelumnya banyak beredar teori yang membahas soal bagaimana jatuhnya pesawat itu.
Pertemuan tiga pihak antara China, Australia, dan Malaysia itu akan membahas bagaimana kelanjutan pencarian. Ketiga pemerintah sudah sepakat untuk menghentikan pencarian selama tidak ditemukan lagi bukti kuat lainnya.
Selama ini biaya pencarian selama dua tahun sudah memakan biaya sebesar USD 180 juta, ongkos pencarian terbanyak dalam sejarah penerbangan.
Area pencarian yang selama ini dijelajahi meliputi kawasan seluas 120 kilometer persegi di selatan Samudera Hindi di lepas pantai barat Australia.
Berita itu disampaikan Fugro alam pertemuan dengan pihak Malaysia, China, dan Australia Jumaat lalu sebelum mengakhiri tugas pencarian setelah masa perpanjangan pencarian selama tiga bulan.
"Kalau tidak ditemui di sana, berarti di tempat lain," ujar Pengarah Projek Fugro Paul Kennedy kepada kantro berita Reuters, seperti dilansir akhbar the Daily Mail, Khamis (21/7).
Jika pesawat itu melayang ertinya ada yang mengawalnya. Dengan demikian jatuhnya pesawat itu bukan di daerah yang selama ini sudah diperkirakan melalui citra satelit dan perhitungan.
"Kalau ada yang mengawalkan maka pesawat itu boleh melayang cukup lama dan jatuh di luar kawasan pencarian," kata Kennedy.
Kesimpulan dari Fugro ini adalah yang pertama kali disampaikan secara resmi setelah sebelumnya banyak beredar teori yang membahas soal bagaimana jatuhnya pesawat itu.
Pertemuan tiga pihak antara China, Australia, dan Malaysia itu akan membahas bagaimana kelanjutan pencarian. Ketiga pemerintah sudah sepakat untuk menghentikan pencarian selama tidak ditemukan lagi bukti kuat lainnya.
Selama ini biaya pencarian selama dua tahun sudah memakan biaya sebesar USD 180 juta, ongkos pencarian terbanyak dalam sejarah penerbangan.
Sumber:Merdeka.com
No comments:
Post a Comment