Seorang wanita di Gopalpur, Bengal Barat, India, dipukul massa setelah dia
ketahuan sedang menghiris daging kepala puterinya yang berumur dua tahun
lalu memakannya.
Beruntung bayi bernama Bharati Mondal itu dapat diselamatkan oleh bapa saudaranya, Dablu, ketika dia mendengar teriakan anak saudaranya.
Ibu Bharati, Pramila, 40 tahun, dikenal suka mabuk kerana minum minuman beralkohol, seperti dilansir surat khabar the Daily Mail, Sabtu (27/6).
Dablu segera membawa anak saudaranya itu ke rumah sakit terdekat dan dia berhasil diselamatkan di ruang kecemasan.
"Ketika itu sudah petang dan saya sedang istirahat ketika mendengar tangisan keras Bharati," Dablu, 41 tahun.
"Saya lalu lari untuk melihat keadaannya. Ketika itulah saya melihat kejadian mengejutkan."
Ketika berita itu tersebar, warga setempat kemudian berkerumun di rumah Pramila lalu mengikat dia dan memukulnya.
Beruntung dia juga masih selamat dari amukan massa setelah adik iparnya, Mamta Mandal, 36 tahun, menghubungi polis dan membubarkan massa.
"Kami menyelamatkan perempuan itu dan membawanya ke rumah sakit," kata polis .
Beruntung bayi bernama Bharati Mondal itu dapat diselamatkan oleh bapa saudaranya, Dablu, ketika dia mendengar teriakan anak saudaranya.
Ibu Bharati, Pramila, 40 tahun, dikenal suka mabuk kerana minum minuman beralkohol, seperti dilansir surat khabar the Daily Mail, Sabtu (27/6).
Dablu segera membawa anak saudaranya itu ke rumah sakit terdekat dan dia berhasil diselamatkan di ruang kecemasan.
"Ketika itu sudah petang dan saya sedang istirahat ketika mendengar tangisan keras Bharati," Dablu, 41 tahun.
"Saya lalu lari untuk melihat keadaannya. Ketika itulah saya melihat kejadian mengejutkan."
Ketika berita itu tersebar, warga setempat kemudian berkerumun di rumah Pramila lalu mengikat dia dan memukulnya.
Beruntung dia juga masih selamat dari amukan massa setelah adik iparnya, Mamta Mandal, 36 tahun, menghubungi polis dan membubarkan massa.
"Kami menyelamatkan perempuan itu dan membawanya ke rumah sakit," kata polis .
Sumber:Merdeka.com
No comments:
Post a Comment