Sabtu, 26 November 2016
KAHERAH - Para arkeolog di Mesir menemui apa yang mereka gambarkan sebagai sebuah kota kuno yang berusia lebih dari 7,000 tahun.
Penemuan itu terdiri dari rumah-rumah, alat-alat, tembikar dan kuburan-kuburan besar.
Lokasi penemuan itu terletak di tepi sungai Nil, dekat dengan Kuil Seti Pertama di Abydos.
Para ahli mengatakan, ukuran 15 kuburan yang baru ditemui itu menunjukkan status sosial yang tinggi dari mereka yang dikebumikan.
Lokasi penemuan itu terletak di tepi sungai Nil, dekat dengan Kuil Seti Pertama di Abydos.
Para ahli mengatakan, ukuran 15 kuburan yang baru ditemui itu menunjukkan status sosial yang tinggi dari mereka yang dikebumikan.
Arkeolog meyakini, kota itu dihuni para pegawai penting dan para
pembangun makam. Kota ini berkembang selama era Mesir kuno awal.
Penemuan ini diperkirakan bakal menjadi pendorong bagi industri
pelancungan Mesir yang sedang lesu sejak Presiden Hosni Mubarak
digulingkan pada tahun 2011.
Penemuan para arkeolog itu begitu beragam, meliputi berbagai bangunan,
pecahan keramik dan perkakas yang terbuat dari logam dan batu.
Namun yang paling signifikan adalah ditemukannya kuburan-kuburan besar tersebut.
Lokasi ini diyakini dihuni para pegawai penting dan para pembangun makam yang mungkin terlibat dalam pembangunan kuburan para anggota istana di kota suci Abydos tak jauh dari sana.
Namun yang paling signifikan adalah ditemukannya kuburan-kuburan besar tersebut.
Lokasi ini diyakini dihuni para pegawai penting dan para pembangun makam yang mungkin terlibat dalam pembangunan kuburan para anggota istana di kota suci Abydos tak jauh dari sana.
Itu merupakan sebuah tempat yang penuh dengan kuil, ibu kota dalam jangka masa awal sejarah Mesir kuno.
Penemuan berharga ini merupakan khabar sangat menggembirakan, bukan hanya untuk para arkeolog Mesir modern.
Penemuan berharga ini merupakan khabar sangat menggembirakan, bukan hanya untuk para arkeolog Mesir modern.
Penemuan ini terjadi saat negeri itu sedang mencuba membangkitkan
lagi industri pelancungan yang terpuruk akibat kekacauan politik yang
berlarut-larut.
Para pegawai yang dikutip di surat khabar Independent
mengatakan, para penemu kota tua itu adalah mereka yang tergabung dalam
misi arkeologi yang bernaung di bawah Kementerian Purbakala Mesir, dan
bukan kelompok arkeolog asing.
Sumber:KOMPAS.com
No comments:
Post a Comment