Wanita Ini Terpaksa Kehilangan Bayinya Setelah Jururawat Salah Beri Ubat

10/12/16

Rumah Sakit Bersalin Pudong China. (Foto: Daily Mail)

SHANGHAI - Seorang wanita China bernama Zhao Li, yang  sedang hamil lima bulan, harus mengalami keguguran kerana seorang jururawat salah memberikan ubat kepadanya. Wanita yang dirawat di sebuah rumah sakit di Shanghai tersebut mengaku diberi pil keguguran oleh seorang jururawat pada Julai. Hal tersebut membuat bayinya harus lahir prematur pada Ogos dan meninggal

Dilansir Daily Mail, Jumaat (9/12/2016), Zhao Li pergi ke rumah sakit untuk check-up rutin kehamilannya. Saat itu, doktor menyarankan Zhaeo Li untuk tinggal lebih lama di rumah sakit untuk  rawatan lanjutan. Dia kemudian diinfus dan pada pagi harinya ia menemui ruam merah di tubuhnya akibat reaksi alergi ubat.

Doktor yang menangani Zhao kemudian meresepkan ubat dydrogesterone sebagai penguat kandungan. Namun, seorang jururawat yang sepertinya baru bekerja justru memberinya mifepristone (ubat aborsi).

Saat itu, Zhao sempat mencurigai pil tersebut namun jururawat itu berkeras bahwa itu adalah ubat yang betul. Zhao dan suaminya yang masih curiga kemudian mengambil gambar pil tersebut di telepon mereka dan menyoalkannya kepada petugas rumah sakit.

Petugas rumah sakit tersebut mengatakan yang ubat yang diberikan kepada Zhao adalah ubat penggugur kandungan. Zhao kemudian langsung dirawat kecemasan dan doktor menyarankan ia banyak minum air agar muntah dan mengeluarkan ubat dari perutnya. Namun, ubat tersebut tidak berhasil dimuntahkan.

Setelah itu, ia kembali ke rumah sakit untuk mendapatkan  rawatan lanjutan. Zhao mengatakan malam itu dirinya harus mengalami sakit perut, muntah-muntah, dan pendarahan di vagina.

"Bayiku masih bernafas ketika itu, tapi pihak rumah sakit mengatakan bahwa ia terlalu lemah dan tidak dapat menyelamatkannya," ujar Zhao.
Sementara itu, Rumah Sakit Bersalin Pudong mengakui bahwa jururawatnya memang salah memberi ubat namun mereka membantah yang ubat mifepristone menjadi penyebab Zhao keguguran. Pihak rumah sakit pun menganggap ubat tersebut tidak akan terlalu berdampak pada kehamilan Zhao yang memasuki usia lima bulan.

Kedua belah pihak kini masih menegosiasikan kes ini. Sementara itu, jururawat yang salah memberi ubat digantung kerja. (rav)