24/1/17
-
Presiden ke-44 AS Barack Obama melambaikan tangan ketika naik ke atas
helikopter yang akan membawanya meninggalkan Washington DC, Jumaat
(20/1/2017).
WASHINGTON DC — Pada jam-jam terakhirnya berkantor di Rumah Putih, tindakan terakhir Barack Obama adalah mengirimkan dana 221 juta dollar AS untuk Pemerintah Palestin .
Dana yang dikirimkan itu akan digunakan untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Tebing Barat dan Jalur Gaza serta berbagai projek pemerintah dan reformasi politik.
Dana ini tetap dicairkan meski sejumlah anggota Kongres dari Parti Republikan mencuba membloknya.
Kementerian Luar Negeri AS mengatakan sudah mengirimkan wang itu beberapa jam sebelum pelantikan Donald Trump.
Selain itu, Obama juga mencairkan anggaran untuk program terkait perubahan iklim sebesar 4 juta dollar AS, dan untuk berbagai badan PBB sebanyak 1.25 juta dollar AS.
Khabar pengiriman dana untuk Palestin ini muncul ketika pemerintahan Donald Trump sedang memulai tahapan rancangan memindahkan Kedutaan besar AS dari Tel Aviv ke Jerusalem.
PM Israel Benyamin Netanyahu mengatakan sudah menelepon Trump pada Ahad malam, tetapi dalam pembicaraan tersebut tak menyebut soal pemindahan Kedutaan AS.
Sebelumnya, rencana pemindahan kedutaan besar ini sangat ditentang, terutama oleh Palestin , yang menyebut langkah tersebut akan mematikan prospek perdamaian.
Dana yang dikirimkan itu akan digunakan untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Tebing Barat dan Jalur Gaza serta berbagai projek pemerintah dan reformasi politik.
Dana ini tetap dicairkan meski sejumlah anggota Kongres dari Parti Republikan mencuba membloknya.
Kementerian Luar Negeri AS mengatakan sudah mengirimkan wang itu beberapa jam sebelum pelantikan Donald Trump.
Selain itu, Obama juga mencairkan anggaran untuk program terkait perubahan iklim sebesar 4 juta dollar AS, dan untuk berbagai badan PBB sebanyak 1.25 juta dollar AS.
Khabar pengiriman dana untuk Palestin ini muncul ketika pemerintahan Donald Trump sedang memulai tahapan rancangan memindahkan Kedutaan besar AS dari Tel Aviv ke Jerusalem.
PM Israel Benyamin Netanyahu mengatakan sudah menelepon Trump pada Ahad malam, tetapi dalam pembicaraan tersebut tak menyebut soal pemindahan Kedutaan AS.
Sebelumnya, rencana pemindahan kedutaan besar ini sangat ditentang, terutama oleh Palestin , yang menyebut langkah tersebut akan mematikan prospek perdamaian.
Sumber:KOMPAS.com
No comments:
Post a Comment