Tuesday, April 11, 2017

Ibunya berhutang, kanak-kanak penderita epilepsi dikeroyok penagih

10/4/17

 
Ilustrasi  ©2015 Merdeka.com
Kanak-kanak 11 tahun penderita epilepsi dikeroyok tiga lelaki yang merupakan penagih hutang.   Kanak-kanak tersebut dipukul  kerana ibunya dituding tidak membayar huang pinjaman dari bank. Insiden itu terjadi di Yekaterinburg, Rusia.

Irina, nama ibu kanak-kanak tersebut, mengatakan sebelum aksi pemukulan terjadi, para penagih   hutang tak dikenal itu sempat menumpahkan bir ke kepala anaknya. Pelaku juga bahkan menyuruh anaknya merokok. Padahal menurut Irina, hutang itu bukan milik dia melainkan kakaknya sendiri.

Irina diketahui mempunyai kembaran identik bernama Olga. Dia yakin, kakaknya lah yang sebenarnya dicari oleh para penagih hutang tersebut. Sebab, pada 2011 lalu, kakaknya mengajukan pinjaman dari bank untuk membeli kereta.

"Dia memiliki nama keluarga yang sama seperti saya, tanggal lahir yang sama dan dia terdaftar di tempat yang sama dengan saya," kata Irina seperti dilansir dari laman Rusia Today, Isnin (10/4).

Merasa telah mendapatkan perlakuan tak menyenangkan, Irina melaporkan kejadian itu kepada polis . Selain itu, dia pun sudah mendapatkan bukti dari bank terkait bahwa dirinya memang tidak memiliki hutang.

Kini polis  setempat yang tergabung dengan Komisi Investigasi Rusia sedang memburu ketiga pelaku. Ketiganya dituding telah melakukan pemerasan wang dan pemukulan terhadap orang tidak berdaya.

"Semua keadaan akan diperiksa dengan teliti," kata Aleksandr Shuryga, ketua senior kantor kejaksaan.

Sementara itu, sejak dipukul , anak Irina mengalami trauma dan menolak untuk berbicara kepada siapapun selain dirinya.

"Gleb adalah anak yang istimewa. Dia belajar di sekolah khas kerana mengalami masalah mental dan epilepsi perkembangannya jadi sedikit tertunda," ungkap Irina. 
Disunting dari Merdeka.com 

No comments:

Post a Comment