Thursday, August 3, 2017

Banjir di Thailand. 23 maut

2/8/17

Petugas penyelamat sedang mencari dua bocah yang dikabarkan hanyut di sungai yang meluap saat banjir melanda wilayah selatan Thailand, di Provinsi Pattani, Selasa (6/12/2016).
Petugas penyelamat sedang mencari dua kanak-kanak yang dilaporkan hanyut di sungai yang meluap ketika banjir melanda wilayah selatan Thailand, di Provinsi Pattani, Selasa (6/12/2016). (TUWAEDANIYA MERINGING / AFP)
 
BANGKOK  -  Bencana banjir terburuk melanda Thailand timur laut sehingga 23 orang orang maut   dalam sebulan terakhir, kata para pegawai setempat pada Rabu (2/8/2017).
Banjir bandang terburuk tersebut dipicu oleh hutan teramat deras telah melanda wilayah tersebut, demikian dilaporkan kantor berita Perancis, AFP.

Moda transport  darat dan udara paling terganggu, di mana puluhan penerbangan tertunda atau batal. Begitu juga dengan rel keretapi setelah banjir merendam rel keretapi
Lahan pertanian di wilayah penghasil beras terkena dampaknya. Lebih dari satu warga Thailand di wilayah banjir dan sekitarnya mengalami dampak buruk tersebut.

Sebanyak 23 orang meninggal dunia sejak 5 Julai, kata instansi terkait penanggulanan bencana dalam laporan harian. Semua korban terseret banjir dan tenggelam.
Perdana Menteri Prayut Chan-ocha, yang tidak lain adalah panglima junta militer Thailand, terbang ke provinsi yang mengalami dampak terparah Sakon Nakhon,  Rabu ini.

Ia meninjau waduk yang retak akibat guyuran hujan, yang memicu bencana banjir. "Badai Sonca menyebabkan banjir di lebih dari 35 provinsi," katanya kepada penduduk.

Soncha adalah nama badai tropis yang baru-baru ini bertiup dari Laut China Selatan. Menurut Prayuth, rakyat Thailand perlu memahami, banjir terjadi akibat pemanasan global.
Sebanyak 10 wilayah masih bergulat melawan banjir saat hujan terus mengguyur dataran tinggi wilayah timur laut tersebut. 
Sumber:KOMPAS.com

No comments:

Post a Comment