23/8/17
MUMBAI – Sepasang kekasih transgender, yang baru saja menjalani pembedahan tukar kelamin di sebuah klinik di Mumbai, India, memulai kehidupannya dengan membantu orang lain.
Subjek yang dibantu adalah orang-orang yang bernasif sama,
yakni mereka yang mengalami gangguan atau kelainan gender, seperti
dilaporkan harian Hindustan Times, Rabu (23/8/2017).
Setelah menemukan jodoh di klinik tukar kelamin di Mumbai,
pasangan trans-seksual ini ingin membantu orang lain yang menderita
gangguan identiti gender atau gender identity disorder (GID), atau disforia gender.
Disforia gender adalah suatu kondisi yang diderita
orang-orang yang dikenal dengan sebutan transgender, di mana seseorang
mengalami ketidakselesaan atau rasa tertekan kerana ada ketidaksesuaian
antara jenis kelamin biologis dengan identiti gender mereka.
Pasangan tersebut adalah Aarav Appukuttan (46), seorang yang
terlahir wanita dan Sukanyeah Krishna (21), yang terlahir sebagai
seorang lelaki dan kini menjadi seorang wanita.
Mereka bertemu di rumah sakit Mumbai di mana mereka menjalani pembedahan atau bedah tukar jenis kelamin mereka.
Appukuttan telah menjadi seorang laki-laki dan Krishna
menjadi seorang wanita. Keduanya pun jatuh cinta dan memiliki cita-cita
yang sama, yakni membantu orang lain yang memiliki masalah gender.
Pasangan ini sekarang merancang untuk membentuk sebuah
organisasi, di mana mereka merancang akan mendampingi anak-anak muda
dengan GID dan orangtua mereka tentang masalah ini.
Mereka yang menderita GID merasa "terperangkap" dalam jenis
kelamin mereka dan memiliki perasaan identifikasi yang kuat dengan lawan
jenis, yang menyebabkan trauma emosional dan mental.
Penderita, yang boleh menjalani pembedahan ulang gender, juga memerlukan bantuan atau pendampingan secara psikologis dan psikiatri.
Dengan tidak adanya bantuan psikiatri, mereka menghadapi
tekanan dari keluarga mereka untuk menjalani terapi melawan keinginan
mereka.
"Orangtua biasanya tidak mengerti masalahnya. Orangtua perlu
peka untuk membantu anak mereka, bukannya membuat anak-anak merasa ada
masalah dengan dirinya, "katanya.
Mengenang masa kecilnya, Krishna mengatakan bahwa dia
memiliki waktu yang sukar untuk memberi tahu orangtuanya tentang gejolak
yang sedang dia alami.
"Ibu saya membawa saya ke doktor yang lalu menyuntikkan
hormon lelaki. Terapi ini memperlebar bahu saya dan menyebabkan rambut
rontok, menyebabkan trauma. Saya merasa seperti terjebak dalam tubuh lelaki, "katanya.
Krishna mengatakan, orang-orang dengan krisis identiti
gender sering berfikir untuk bunuh diri kerana mereka tidak memiliki
saluran keluar untuk mengungkapkan perasaan mereka.
Untuk menjangkau orang-orang seperti itu, pasangan ini telah
membentuk sebuah kelompok di Facebook, di mana orang dapat saling
mengenal satu sama lain.
Dia mengatakan, orang boleh bergabung dengan grup itu hanya melalui sebuah undangan.
"Kelompok ini memiliki doktor, dan sekitar 2,000 orang mengalami masalah gender,” kata Khrishna.
Ada juga banyak dukun yang menawarkan cara ilegal untuk melakukan operasi pengubah jenis kelamin seperti kembiri.
“Kami ingin mencegah orang mengeksplorasi pilihan ini dan
melanjutkan transisi dengan cara yang benar, melalui doktor dan pusat
yang bersertifikat, "katanya.
Sumber:KOMPAS.com
No comments:
Post a Comment