Saturday, September 23, 2017

Lelaki bunuh isteri di depan tiga anaknya kerana...

22/9/17

Polisi memeriksa kawasan di Dallas, Melbourne, Victoria, Australia, tempat di mana ditemukan mayat seorang wanita yang diduga dibunuh suaminya sendiri.
Polis memeriksa kawasan di Dallas, Melbourne, Victoria, Australia, tempat di mana   mayat seorang wanita ditemui   ( Channel 7 Via Australia Plus ABC)
 
MELBOURNE  - Seorang lelaki di Melbourne, Australia membunuh isteri di depan tiga anaknya yang masih kecil.
Di muka pengadilan, laki-laki itu lalu mengaku bersalah atas pembunuhan itu.
Lelaki 35 tahun dari Broadmeadows tersebut membunuh isterinya yang menentang niat dia untuk bergabung dengan kelompok  ISIS  di Syria

Berdasarkan dokumen mahkamah, anak-anaknya mengaku menyaksikan ayahnya menggunakan pisau membunuh si ibu di ruang keluarga rumah mereka, Juni  tahun lalu.
Seorang dari mereka mengatakan kepada penyiasat, tubuh ibunya terlihat berlumuran darah.

Anak-anak itu juga mengatakan, si ayah membungkus tubuh ibu mereka yang berusia 27 tahun dengan lakban elektrik, plastik, dan sehelai cadar sebelum memasukkannya di bagasi  keretanya.
Dipercayai, pelaku menaruh anak-anaknya di kereta dan memandu ke padang rumput di sebelah gelanggang tenis di wilayah Dallas, di mana ia membuang tubuh isterinya itu.

Setelah itu, dia membawa anak-anaknya ke sebuah toko roti untuk membeli kek.

Diketahui, lelaki itu sebelumnya mengaku kepada saudara iparnya yang ia bertengar dengan isterinya itu. 

Isi pertengkaran adalah tentang niatnya untuk pergi ke Syria bergabung dengan kelompok teroris ISIS.
Bahkan dia sempat  menyayat tangan isterinya dengan pisau enam bulan sebelum kematiannya.

Ketika perbicaraan yang mendengarkan keterangannya di mahkamah,  lelaki itu meyakini isteri keduanya itu adalah agen intelijen Australia (ASIO).
Lelaki itu tidak boleh dibuka jati dirinya berdasarkan perintah mahkamah untuk melindungi identiti anak-anaknya.

Ia mengaku bersalah di Mahkamah Tinggi Victoria untuk tindakan pembunuhan dan akan menjalani sidang, sebelum hukuman pada November akan datang.
 Sumber:Kompas.com

No comments:

Post a Comment