17 November 2017
Pesakit di bangsal rawatan ibu dan anak di salah satu
rumah sakit Uganda tidak mendapatkan layanan kesihatan yang semestinya
akibat aksi mogok massal para doktor. (Foto: Reuters)
KAMPALA - Aksi mogok kerja yang dilakukan
para doktor di Uganda telah memasuki minggu kedua. Akibatnya, terjadi
kesesakan sistem kesihatan masyarakat. Tentera Uganda pun mengerahkan
doktor perubatannya di rumah sakit publik guna menangani kondisi darurat
ini.
Richard Karemire, Jurucakap Tentera Uganda, pada Khamis (16/11)
mengatakan kepada Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Jumaat
(17/11/2017)-- bahwa Presiden Uganda Yoweri Museveni telah memerintahkan tentera agar bertindak dan menyediakan layanan darurat.
"Para doktor tentera sejak dulu selalu mendukung dalam penyediaan
layanan kepada penduduk awam. Sekali ini mereka meningkatkan pengiriman
pandangan yang sama mengenai pemogokan," kata Karemire.
Pengerahan tersebut dilakukan setelah pembicaraan antara
sub-komite Kabinet dan para doktor yang bernaung di bawah organisasi
payung mereka Perhimpunan Medis Uganda (UMA) membentur kebuntuan.
"Saya memberitahu presiden bahwa saya memerlukan dukungan. Ia memberi kebenaran bagi permintaan untuk mengerahkan doktor tentera menangani
pesakit," kata Rutch Aceng, Menteri Kesehatan.
Ekwaro Obuku, Presiden UMA, mengatakan kepada Xinhua bahwa
instruksi untuk mengerahkan doktor tentera itu adalah strategi
jangka-pendek.
"Strategi itu bersifat mengalihkan dan tak berkesinambungan.
Pemerintah perlu menangani masalah ini dan keprihatinan yang kami
sampaikan. Doktor tentera akan gagal ketika mereka kekurangan keperluan
dasar, perlengkapan, alat medis dan ubat," kata Obuku.
Para doktor menuntut kenaikan gaji dan peningkatan kondisi kerja.
David Bahati, Menteri Kewangan, dan anggota komite
tersebut mengatakan kepada para doktor bahwa pemerintah sedang menunggu
untuk menerima Laporan Komite Kajian Gaji agar dapat secara menyeluruh
menangani masalah gaji dan insentif di negeri itu.
"Kami mengetahui masalah dan keprihatinan kalian. Semuanya sah.
Kami telah memperlihatkan kepada kalian bahwa akan lebih baik buat kita
untuk memiliki waktu guna menangani masalah ini secara bertahap," kata
Bahati.
"Kami perlu menangani masalah gaji dan insentif selamanya dan
bergerak maju. Ini adalah posisi pemerintah. Kami menyeru anda semua
agar kembali bekerja," katanya.
Para doktor dijadualkan bertemu dengan Museveni pada Jumaat di Wisma Negara guna menyelesaikan kebuntuan itu.
No comments:
Post a Comment