dailymail.co.uk
Xia Zhanhai
Setiap orang pasti rela melakukan apa saja demi membahagiakan orang yang mereka cintai.
Inilah yang dilakukan oleh seorang lelaki yang berasal dari China bernama Xia Zhanhai.
Dikutip
TribunTravel.com dari laman Daily Mail, Xia merupakan seorang ayah yang
memiliki putra yang telah meninggal dunia akibat peristiwa kebocoran
gas.
Xia meminta seorang laki-laki asing untuk berpura-pura menjadi anaknya yang telah meninggal dunia tersebut di depan istrinya.
Xia sudah melakukan hal ini selama lima tahun demi cinta, menurut laporan media China.
Istri Xia, Liang Qiaoying, kehilangan ingatannya akibat kecelakaan
kebocoran gas yang sama yang membunuh puteranya itu, 15 tahun lalu.
Namun, Liang tidak tahu, puteranya tersebut meninggal dunia.
Xia pun tidak berani menceritakan kenyataan kepada sang istri yang sering menanyakan tentang puteranya.
Sementara 'anak pura-pura' Xia merupakan seorang polisi bernama Jiang Jingwei.
Menurut laporan Xinmin Evening News, Jiang tinggal di kota yang
berjarak hampir 1.000 mil jauhnya dari tempat tinggal Xia dan Liang yang
berada di Lyuliang, Provinsi Shanxi.
Xia pertama kali melihat Jiang di televisi pada 2010 lalu secara tak sengaja.
Xia bahkan sangat terkejut melihat bagaimana Jiang terlihat sangat mirip mendiang putranya.
Kemudian, Xia pun bermimpi dapat menemui pemuda ini agar dapat memintanya bertemu sang istri agar ia bahagia.
Akan tetapi, saat itu Xia tidak tahu nama Jiang dan tidak dapat menemukannya.
Selama tiga tahun setelah itu, Xia menghabiskan energi dan waktunya untuk merawat sang istri.
Kebocoran gas telah membuat Liang koma.
Namun, di bawah rawatan Xia yang begitu telaten, akhirnya Liang pun sedar namun tetap menderita kelumpuhan.
Kebocoran gas telah mengakibatkan kerosakan serius pada otak Liang
dan membuatnya amnesia serta tidak dapat menggerakkan anggota badannya.
Pada 2013, sebuah reality show di televisyen China pun mengetahui tentang kisah Xia.
Pihak reality show kemudian menghubungi Xia dan membantunya untuk menemukan Jiang.
Mereka juga mengatur untuk mempertemukan Xia dan Liang dengan Jiang dalam program acara tersebut.
Produser acara pun membantu Xia untuk tidak memberitahu kenyataan
kepada Liang, sehingga isterinya tetap percaya ia akan bertemu dengan
putera sulungnya.
Rakaman dari program tersebut menunjukkan Liang menangis saat
mendengar 'anak' yang dia rindukan setiap hari itu memanggilnya 'mama.'
Sejak saat itu, Jiang terus berhubungan dengan pasangan itu dan memperlakukan mereka seperti orangtuanya sendiri.
Dia sering melakukan video-call dengan mereka, mengingatkan mereka untuk menjaga kesehatan.
Sebaliknya, mereka akan mengiriminya makanan dari Shanxi.
Dalam sebuah wawancara dengan Pear Video, Jiang, yang kini telah
memiliki dua orang anak, mengatakan sebenarnya dia merasa khuatir saat
dihubungi oleh program tersebut.
Dia mengatakan, ibunya juga tidak yakin tentang gagasan reality show itu.
Namun, Jiang mengatakan ayahnya pun memutuskan untuk mendukungnya mengikuti acara tersebut.
Dia mengatakan pada saat melihat Ibu Liang di pentas untuk pertama
kalinya, "Saya benar-benar boleh merasakan betapa dia merindukan
anaknya."
Xia berkata kepada Pear, sejak isterinya melihat 'anak mereka' lima
tahun yang lalu, kesihatannya telah meningkat secara dramatis.
Xia juga mengatakan dulu ia hanya boleh tidur tiga sampai empat jam
semalam, tapi sekarang dia bisa tidur tujuh sampai delapan jam.
Jiang pernah mengundang Xia dan Liang untuk mengunjungi Shanghai pada
Mei 2017, dan mereka bertiga pun bersenang-senang berkeliling kota.
Berbicara kepada Xinmin Evening News, Jiang mengungkap, "Meskipun
kami tidak terikat oleh darah, takdir telah membawa kita bersama."
"Kami akan terus menikmati kebersamaan kami, serta selalu menjadi bagian
Xia Zhanhai
TRIBUNTRAVEL.COM - Setiap orang pasti rela melakukan apa saja demi membahagiakan orang yang mereka cintai.
Inilah yang dilakukan oleh seorang lelaki yang berasal dari China bernama Xia Zhanhai.
Dikutip
TribunTravel.com dari laman Daily Mail, Xia merupakan seorang ayah yang
memiliki putra yang telah meninggal dunia akibat peristiwa kebocoran
gas.
Xia meminta seorang laki-laki asing untuk berpura-pura menjadi anaknya yang telah meninggal dunia tersebut di depan istrinya.
Xia sudah melakukan hal ini selama lima tahun demi cinta, menurut laporan media China.
Istri Xia, Liang Qiaoying, kehilangan ingatannya akibat kecelakaan
kebocoran gas yang sama yang membunuh puteranya itu, 15 tahun lalu.
Namun, Liang tidak tahu, puteranya tersebut meninggal dunia.
Xia pun tidak berani menceritakan kenyataan kepada sang istri yang sering menanyakan tentang puteranya.
Sementara 'anak pura-pura' Xia merupakan seorang polisi bernama Jiang Jingwei.
Menurut laporan Xinmin Evening News, Jiang tinggal di kota yang
berjarak hampir 1.000 mil jauhnya dari tempat tinggal Xia dan Liang yang
berada di Lyuliang, Provinsi Shanxi.
Xia pertama kali melihat Jiang di televisi pada 2010 lalu secara tak sengaja.
Xia bahkan sangat terkejut melihat bagaimana Jiang terlihat sangat mirip mendiang putranya.
Kemudian, Xia pun bermimpi dapat menemui pemuda ini agar dapat memintanya bertemu sang istri agar ia bahagia.
Akan tetapi, saat itu Xia tidak tahu nama Jiang dan tidak dapat menemukannya.
Selama tiga tahun setelah itu, Xia menghabiskan energi dan waktunya untuk merawat sang istri.
Kebocoran gas telah membuat Liang koma.
Namun, di bawah perawatan Xia yang begitu telaten, akhirnya Liang pun sadar namun tetap menderita kelumpuhan.
Kebocoran gas telah mengakibatkan kerusakan serius pada otak Liang
dan membuatnya amnesia serta tidak dapat menggerakkan anggota badannya.
Pada 2013, sebuah reality show di televisi China pun mengetahui tentang kisah Xia.
Pihak reality show kemudian menghubungi Xia dan membantunya untuk menemukan Jiang.
Mereka juga mengatur untuk mempertemukan Xia dan Liang dengan Jiang dalam program acara tersebut.
Produser acara pun membantu Xia untuk tidak memberitahu kenyataan
kepada Liang, sehingga sang istri tetap percaya ia akan bertemu dengan
putra sulungnya.
Rakaman dari program tersebut menunjukkan Liang menangis saat
mendengar 'anak' yang dia rindukan setiap hari itu memanggilnya 'mama.'
Sejak saat itu, Jiang terus berhubungan dengan pasangan itu dan memperlakukan mereka seperti orangtuanya sendiri.
Dia sering melakukan video-call dengan mereka, mengingatkan mereka untuk menjaga kesihatan.
Sebaliknya, mereka akan mengiriminya makanan dari Shanxi.
Dalam sebuah wawancara dengan Pear Video, Jiang, yang kini telah
memiliki dua orang anak, mengatakan sebenarnya dia merasa khuatir saat
dihubungi oleh program tersebut.
Dia mengatakan, ibunya juga tidak yakin tentang gagasan reality show itu.
Namun, Jiang mengatakan ayahnya pun memutuskan untuk mendukungnya mengikuti acara tersebut.
Dia mengatakan pada saat melihat Ibu Liang di pentas untuk pertama
kalinya, "Saya benar-benar boleh merasakan betapa dia merindukan
anaknya."
Xia berkata kepada Pear, sejak isterinya melihat 'anak mereka' lima
tahun yang lalu, kesihatannya telah meningkat secara dramatis.
Xia juga mengatakan dulu ia hanya boleh tidur tiga sampai empat jam
semalam, tapi sekarang dia boleh tidur tujuh sampai delapan jam.
Jiang pernah mengundang Xia dan Liang untuk mengunjungi Shanghai pada
Mei 2017, dan mereka bertiga pun bersenang-senang berkeliling kota.
Berbicara kepada Xinmin Evening News, Jiang mengungkap, "Meskipun
kami tidak terikat oleh darah, takdir telah membawa kita bersama."
"Kami akan terus menikmati kebersamaan kami, serta selalu menjadi bagian penting dalam kehidupan masing-masing."
TRIBUNTRAVEL.COM
No comments:
Post a Comment