28/3/18
Gambar hiasan (Foto: Suzanne Plankett/Reuters)
DHAKA – Polis Bangladesh menangkap
seorang lelaki yang memalsukan kematiannya di media sosial dengan
menggunakan jus buah berwarna merah sehingga terlihat mirip darah
manusia. Tindakan itu dilakukannya demi menghindari kewajiban membayar wang taruhan senilai USD1.800.
Video mengenai kematian palsu Adel Shikder itu dibagikan lebih
dari 10 ribu kali sehingga menjadi viral di media sosial. Ia diketahui
kalah taruhan akhir kriket antara pasukan nasional Bangladesh melawan India.
“Dia menyewa seorang make-up artist untuk merakam video
pembunuhan palsu tersebut setelah tahu kalah taruhan Akhir Kriket antara
Bangladesh dengan India,” ujar anggota polis Dhaka, Kamruzzaman
Sardar, melansir dari Straits Times, Rabu (28/3/2018).
Polis Bangladesh menuturkan, dalam video itu terlihat ada
tiga orang. Dua orang nampak menggorok leher Shikder setelah menjatuhkan lelaki berusia 28 tahun itu ke tanah. Ketiga orang itu diketahui
menggunakan sirup buah berwarna merah sebagai darah palsu.
Video itu dikirimkan Shikder dengan nama samaran kepada seseorang yang bertaruh dengannya.
“Dia sudah memenangi wang dari orang yang sama pada
pertandingan semifinal antara Bangladesh-Sri Lanka. Dia menghabiskan wang itu dan kemudian bertaruh lagi di final dengan jumlah yang lebih
besar,” imbuh Sardar.
Shikder menelefon adiknya dengan menyamarkan suaranya dan
mengatakan untuk menemukan jenazahnya di Chittagong, sekira 200
kilometer (km) dari Dhaka. Keluarga dan polis lantas bergerak mencari
jenazah Shikder setelah keluarga melapor kepada pihak polis .
Kes itu terkuak setelah polis menangkap make-up artist yang disewa oleh Shikder pada Sabtu 24 Mac. Keesokan harinya, pelaku ditangkap di Daerah Faridpur oleh polis .
“Saya melakukan itu agar dia tidak terus menagih wang. Saya tidak tahu kalau akhirnya akan seperti ini,” ujar Adel Shikder.
Taruhan atau judi adalah hal yang haram di Bangladesh. Namun,
dalam beberapa tahun terakhir sering judi kriket terselubung meroket di
negara tersebut.
Perputaran wang senilai jutaan dolar Amerika Syarikat selama musim kriket dan turnamen internasional berlangsung terlalu
menggoda bagi para petaruh hingga berani mengakali undang-undang serta aturan
yang berlaku
No comments:
Post a Comment