10 Jun 2018
Foto: YouTube.
CANARANA - Satu kejadian luar biasa
terjadi di Brazil ketika seorang bayi yang baru lahir berhasil
diselamatkan oleh polis setelah dikubur hidup-hidup selama delapan jam.
Keluarga bayi itu memakamkannya kerana menyangka dia telah meninggal dunia
ketika dilahirkan.
Video mengerikan yang beredar di media sosial memperlihatkan dua
petugas polis berlutut di depan sebuah lubang hanya dengan
menggunakan senter sebagai penerangan. Mereka menggali tanah yang
menutupi jasad bayi tersebut dan mengira akan menemukan mayat.
Namun, kedua polis itu terkejut ketika mendengar suara tangisan ketika
mereka memindahkan tanah dari kepala si bayi. Dengan menggunakan tangan
kosong, kedua polis itu berusaha mengeluarkan bayi itu dari lubang
sedalam 50 sentimeter. Insiden itu terjadi pada pukul 10 malam, Selasa.
Bayi perempuan itu berhasil dikeluarkan dengan berlumur lumpur
dan tali pusar yang masih menempel di tubuhnya. Dia berusaha keras untuk
bernafas setelah terkubur di bawah tanah dalam waktu yang lama.
Dia dikejarkan ke rumah sakit menggunakan ambulans dengan
paramedik membersihkan saluran pernafasannya dan memberikan oksigen
sepanjang perjalanan. Doktor kemudian memindahkan bayi itu ke rawatan
intensif menyusul ujian dan pemindaian yang dilakukan. Kondisi bayi itu
disebut mengalami kemajuan yang baik terlepas dari kejadian yang
dialaminya sesaat setelah dilahirkan.
Petugas menanggapi insiden itu setelah menerima petunjuk anonim
bahwa kematian bayi yang baru lahir itu belum dilaporkan kepada pihak polis yang terkait. Mereka kemudian pergi ke rumah keluarga si bayi
di Canarana, Brazil barat tengah, untuk menyiasat tuduhan itu dan
mencari tahu alasannya.
Bayi itu tampaknya lahir sekira pada tengah hari dari seorang ibu
etnik Indian Brasil berusia 15 tahun. Ibu muda itu mengatakan bahwa
dirinya sedang berada di kamar mandi ketika mengalami kontraksi.
Dia mendakwa, puterinya keluar dengan cepat dan jatuh ke lantai kamar mandi dengan kepala terlebih dahulu.
Ketika bayi itu tidak menangis ketika dilahirkan, nenek buyutnya,
Kutz Amin mengatakan bahwa cicitnya telah meninggal. Perempuan berusia
57 tahun itu kemudian mengikuti proses adat dengan membungkus bayi itu
dengan kain dan menguburnya di halaman belakang.
Amin dipercayai mengatakan cicit perempuannya 'tidak menunjukkan
tanda-tanda kehidupan' sebelum dia dimakamkan dan sepenuhnya ditutupi
dengan tanah.
Berdasarkan keterangan polis , keluarga itu mengaku bahwa
mereka memang belum melaporkan kematian si bayi kepada pihak polis,
tetapi mereka meyakini “telah mengikuti adat istiadat tradisional”
jadi mereka tidak keberatan menunjukkan di mana dia dikuburkan.
“Bayi itu dimakamkan sekitar jam 2 siang tetapi kami hanya
dipanggil untuk menyiasat insiden tersebut pada malam itu. Ini
membimbangkan kerana sudah berjam-jam berlalu setelah kejadian,” kata
Pimpinan Polis Militer Canarana, João Paulo Bezerra do Nascimento
sebagaimana dilansir dari Daily Mail, Jumaat (8/6/2018).
"Pada saat kami tiba, kami tidak pernah berharap menemukan anak itu dalam keadaan hidup."
João mengatakan dia prihatin dengan cara keluarga itu
menangani situasi tersebut dan menyatakan terkejut dengan selamatnya si
bayi.
“Apa yang paling mengejutkan bagi saya adalah bagaimana gadis kecil
itu bertahan hidup di bawah tanah selama delapan jam. Ini adalah suatu
keajaiban,” ujarnya.
“Kami sedang menggali lubang ketika kami tiba-tiba mendengar
tangisan kecil di bawah tanah dan kami menyedari bahwa dia masih hidup.
Itu adalah momen yang mendebarkan dan tak terlupakan.”
Yang lebih mengejutkan lagi, bayi itu berhasil dikeluarkan dari
makamnya tanpa mengalami cedera parah. Dari hasil pemeriksaan, bayi itu
didiagnosis mengalami dua keretakan tengkorak dan saat ini tengah dalam
pantauan doktor kanak-kanak di Rumah Sakit Wilayah Agua Boa.
Ibu si bayi yang masih remaja itu disoal oleh polis dan telah
dirawat di rumah sakit dengan komplikasi setelah melakukan persalinan
yang tidak diawasi. Penyiasat mengungkapkan mereka menangkap nenek
buyut bayi itu atas tuduhan percubaan pembunuhan. Dia diduga akan
muncul di mahkamah pada Khamis.
Video: YouTube/World news for all
No comments:
Post a Comment