The Sun
Pavel Mateev (15)
Terlebih untuk mengisi waktu luang atau menghibur diri, game menjadi
satu pilihan tepat bagi orang yang ingin menghilangkan stres tanpa perlu
keluar banyak wang.
Meski begitu, game memiliki banyak dampak negatif yang boleh merugikan si pemain.
Banyak orang ketagih bermain game komputer hingga membuat mereka lupa waktu.
Tak hanya itu, ramai orang juga mengalami masalah psikologis kerana terpengaruh dengan watak dalam game
Seperti yang terjadi pada remaja 15 tahun asal Rusia ini.
Dilansir Tribunnews dari The Sun, pihak Polis Rusia sedang menyiasat kes bunuh diri remaja 15 tahun bernama Pavel Mateev.
Pavel nekat bunuh diri kerana ia kalah saat bermain game komputer.
Berdasarkan laporan, Pavel pergi keluar menuju halaman rumahnya pada Selasa (4/9/2018) pagi sebelum akhirnya ia bunuh diri secara tragis.
Remaja ini memilih bunuh diri menggunakan gergaji taman milik keluarganya.
Jasad Pavel ditemukan di halaman rumahnya yang terletak di desa Mogochino, Rusia.
Pavel dikatakan tengah ketagih satu permainan dari komputer yang dibelikan sang ibu untuknya.
Ibu Pavel sendiri merupakan ibu tunggal.
Belum jelas jenis game apa yang dimainkan Pavel hingga ia merasa depresi.
Namun, sebuah sumber mengatakan Pavel selalu menghabiskan waktu berjam-jam berada di depan komputer.
"Permainan komputerlah yang membuatnya bunuh diri," ujar sumber yang tak diungkap namanya.
"Ia selalu terlihat tegang setiap kali bermain. Dan ia sering menghabiskan waktu berjam-jam di depan komputer hanya untuk bermain," lanjutnya.
Ia selalu terlihat tegang dan asyik dengan permainan komputernya.
Komite Investigasi Rusia tidak memberikan keterangan lebih lanjut soal kes bunuh diri yang dilakukan Pavel.
Di Rusia, ada beberapa grup yang mengatas namakan diri mereka sebagai penyebab anak-anak dan remaja bunuh diri karena depresi akibat permainan komputer.
Meski begitu, hingga saat ini pihak polis belum memastikan grup tersebut memilik keterkaitan dalam kematian Pavel.
Beberapa 'grup kematian' sering muncul dalam sebuah permainan bernama Blue Whale.
Anggota 'grup kematian' yang menjadi mentor online ini kemudian akan mempengaruhi dan mencuci otak para pemain.
Akibatnya, para pemain akan merasa kelelahan hingga berisiko menyakiti diri sendiri, yang paling parah adalah mereka akan bunuh diri kerana merasa depresi.
Investigasi yang dilakukan akhbar Novaya Gazeta menuduh 'grup kematian' tersebut terlibat dalam 130 kes bunuh diri anak-anak di Rusia yang terjadi antara November 2015 hingga April 2016.
Anak-anak yang bunuh diri tersebut diketahui tergabung dengan 'grup kematian' atau lainnya di internet.
Meski begitu, game memiliki banyak dampak negatif yang boleh merugikan si pemain.
Banyak orang ketagih bermain game komputer hingga membuat mereka lupa waktu.
Tak hanya itu, ramai orang juga mengalami masalah psikologis kerana terpengaruh dengan watak dalam game
Seperti yang terjadi pada remaja 15 tahun asal Rusia ini.
Dilansir Tribunnews dari The Sun, pihak Polis Rusia sedang menyiasat kes bunuh diri remaja 15 tahun bernama Pavel Mateev.
Pavel nekat bunuh diri kerana ia kalah saat bermain game komputer.
Berdasarkan laporan, Pavel pergi keluar menuju halaman rumahnya pada Selasa (4/9/2018) pagi sebelum akhirnya ia bunuh diri secara tragis.
Remaja ini memilih bunuh diri menggunakan gergaji taman milik keluarganya.
Jasad Pavel ditemukan di halaman rumahnya yang terletak di desa Mogochino, Rusia.
Pavel dikatakan tengah ketagih satu permainan dari komputer yang dibelikan sang ibu untuknya.
Ibu Pavel sendiri merupakan ibu tunggal.
Belum jelas jenis game apa yang dimainkan Pavel hingga ia merasa depresi.
Namun, sebuah sumber mengatakan Pavel selalu menghabiskan waktu berjam-jam berada di depan komputer.
"Permainan komputerlah yang membuatnya bunuh diri," ujar sumber yang tak diungkap namanya.
"Ia selalu terlihat tegang setiap kali bermain. Dan ia sering menghabiskan waktu berjam-jam di depan komputer hanya untuk bermain," lanjutnya.
Ia selalu terlihat tegang dan asyik dengan permainan komputernya.
Komite Investigasi Rusia tidak memberikan keterangan lebih lanjut soal kes bunuh diri yang dilakukan Pavel.
Di Rusia, ada beberapa grup yang mengatas namakan diri mereka sebagai penyebab anak-anak dan remaja bunuh diri karena depresi akibat permainan komputer.
Meski begitu, hingga saat ini pihak polis belum memastikan grup tersebut memilik keterkaitan dalam kematian Pavel.
Beberapa 'grup kematian' sering muncul dalam sebuah permainan bernama Blue Whale.
Anggota 'grup kematian' yang menjadi mentor online ini kemudian akan mempengaruhi dan mencuci otak para pemain.
Akibatnya, para pemain akan merasa kelelahan hingga berisiko menyakiti diri sendiri, yang paling parah adalah mereka akan bunuh diri kerana merasa depresi.
Investigasi yang dilakukan akhbar Novaya Gazeta menuduh 'grup kematian' tersebut terlibat dalam 130 kes bunuh diri anak-anak di Rusia yang terjadi antara November 2015 hingga April 2016.
Anak-anak yang bunuh diri tersebut diketahui tergabung dengan 'grup kematian' atau lainnya di internet.
Tribunnews
No comments:
Post a Comment