Seorang gadis menemui ajalnya dengan tragis. Remaja berumur 16 tahun itu dikubur hidup-hidup oleh keluarganya di Turki. Pembunuhan mengerikan yang dilakukan dengan dalih menjaga kehormatan keluarga itu hanya kerana gadis tersebut punya beberapa teman laki-laki. Demikian diberitakan kantor berita Turki, Anatolia dan dilansir AFP pada 2010.
Berdasarkan informasi dari warga, polis Turki menemukan jasad Medine Memi dalam keadaan duduk dengan kedua tangannya terikat. Jasad gadis malang itu ditemukan di dalam lubang sedalam dua meter di kandang ayam di luar rumahnya di Kota Kahta, Provinsi Adiyaman, 40 hari setelah dia menghilang.
Hasil bedah siasat menunjukkan bahawa dalam paru-paru dan perut Memi terdapat banyak tanah. Ini mengindikasikan bahawa Memi telah dikubur hidup-hidup. Demikian disampaikan ahli forensik pada Anatolia.
"Hasil bedah siasat sangat mengerikan. Menurut penemuan kami, gadis itu, yang tidak memiliki memar-memar di tubuh dan tidak ada tanda-tanda narkotik atau racun dalam darahnya, masih hidup dan sedar sepenuhnya ketika dia dikuburkan," kata seorang ahli forensik yang tidak disebutkan namanya.
Ayah dan datuk Memi telah ditangkap atas pembunuhan itu. Kepada polis , sang ayah mengatakan bahawa keluarganya tidak senang kerana Memi punya ramai teman lelaki.
Di Turki kerap ditemui praktek pembunuhan dengan alasan menjaga kehormatan keluarga. Meski pun terus dikecam para aktivis Hak Asasi Manusia, praktek tersebut kebelakangan ini semakin kejam dengan membunuh mangsa pemerkosaan atau wanita yang didapati berbicara dengan lelaki asing.
Berdasarkan informasi dari warga, polis Turki menemukan jasad Medine Memi dalam keadaan duduk dengan kedua tangannya terikat. Jasad gadis malang itu ditemukan di dalam lubang sedalam dua meter di kandang ayam di luar rumahnya di Kota Kahta, Provinsi Adiyaman, 40 hari setelah dia menghilang.
Hasil bedah siasat menunjukkan bahawa dalam paru-paru dan perut Memi terdapat banyak tanah. Ini mengindikasikan bahawa Memi telah dikubur hidup-hidup. Demikian disampaikan ahli forensik pada Anatolia.
"Hasil bedah siasat sangat mengerikan. Menurut penemuan kami, gadis itu, yang tidak memiliki memar-memar di tubuh dan tidak ada tanda-tanda narkotik atau racun dalam darahnya, masih hidup dan sedar sepenuhnya ketika dia dikuburkan," kata seorang ahli forensik yang tidak disebutkan namanya.
Ayah dan datuk Memi telah ditangkap atas pembunuhan itu. Kepada polis , sang ayah mengatakan bahawa keluarganya tidak senang kerana Memi punya ramai teman lelaki.
Di Turki kerap ditemui praktek pembunuhan dengan alasan menjaga kehormatan keluarga. Meski pun terus dikecam para aktivis Hak Asasi Manusia, praktek tersebut kebelakangan ini semakin kejam dengan membunuh mangsa pemerkosaan atau wanita yang didapati berbicara dengan lelaki asing.
No comments:
Post a Comment