Ilustrasi: The Straits Times |
BEIJING - Perdagangan gelap organ tubuh manusia makin marak terjadi di China.
Laporan terbaru menyebutkan seorang mahasiswi China nekat menjual ovari
mereka di pasar gelap.
Pasar gelap ovari perempuan dioperasikan oleh beberapa pihak di Beijing. Mereka
menargetkan mahasiswi dari universiti ternama di China dan bersedia untuk membayar
mahasiswi itu ribuan yuan.
Klien yang sudah menanti dan umumnya tidak memiliki anak, tidak boleh bertemu
langsung dengan para mahasiswi tersebut. Umumnya calon pembeli melihat
mahasiswi tersebut dari kejauhan dan hanya diberikan biodata dari mahasiswi
penjual ovari tersebut.
Kesaksian diberikan oleh Li Qing, seorang mahasiswi berusia 20 tahun di Beijing.
Dirinya melakukan operasi ovari pada 2010 lalu. Setelah dilakukan pemeriksaan,
Li disuntik ubat yang dapat mempercepat pembentukan ovari .
"Satu suntikan tiap harinya selama delapan hari. Saya tidak pernah merasakan
perubahan kecuali lengan saya yang sakit akibat suntikan," jelas Li Qing seperti
dikutip China Daily, Rabu (16/11/2011).
Setelah itu, dirinya pun menjalani operasi untuk memindahkan ovari . Operasi ini tidak
melibatkan pemotongan. Sebuah tabung dimasukan dalam vagina Li sebelum
akhirnya ovumnya dikeluarkan dan dibekukan.
Li mengaku dirinya tidak merasa nyaman selepas operasi berlangsung. Tetapi
beberapa hari kemudian dia sembuh dari operasi dan mendapatkan bayaran
sebelum operasi.
"Saya tidak merasakan penyesalan, tetapi tidak akan pernah membiarkan teman
saya mengetahui hal ini," jelasnya.
Ovum atau ovari dari para mahasiswi ini sebelumnya disuntikan sperma lewat
jalan medis, sebelum akhirnya disuntikan kepada perempuan lain yang menjadi klien.
"Hal ini dilarang di rumah sakit pemerintah, tetapi biasanya kerap dilakukan di rumah
sakit swasta," ungkap seorang staf medis rumah sakit.
Berdasarkan penyelidikan Dinas Kesihatan China, biasanya perempuan yang menjual
ovarinya mendapatkan bayaran hingga 80 ribu yuan. Tetapi pada praktiknya
penyedia ovari ini justru mendapatkan 5 ribu yuan .
Operasi pemindahan ovari sama halnya dengan prosedur bayi tabung. Dalam kesnya,
operasi ini dapat memicu terjadinya komplikasi dan bahkan kematian.
Tidak jelas apa yang menyebabkan para mahasiswa untuk melakukan hal ini. Tetapi
diperkirakan mereka sengaja melakukan hal tersebut demi mendapatkan hidup
mewah dan bersenang-senang.(faj)okezone.com
Laporan terbaru menyebutkan seorang mahasiswi China nekat menjual ovari
mereka di pasar gelap.
Pasar gelap ovari perempuan dioperasikan oleh beberapa pihak di Beijing. Mereka
menargetkan mahasiswi dari universiti ternama di China dan bersedia untuk membayar
mahasiswi itu ribuan yuan.
Klien yang sudah menanti dan umumnya tidak memiliki anak, tidak boleh bertemu
langsung dengan para mahasiswi tersebut. Umumnya calon pembeli melihat
mahasiswi tersebut dari kejauhan dan hanya diberikan biodata dari mahasiswi
penjual ovari tersebut.
Kesaksian diberikan oleh Li Qing, seorang mahasiswi berusia 20 tahun di Beijing.
Dirinya melakukan operasi ovari pada 2010 lalu. Setelah dilakukan pemeriksaan,
Li disuntik ubat yang dapat mempercepat pembentukan ovari .
"Satu suntikan tiap harinya selama delapan hari. Saya tidak pernah merasakan
perubahan kecuali lengan saya yang sakit akibat suntikan," jelas Li Qing seperti
dikutip China Daily, Rabu (16/11/2011).
Setelah itu, dirinya pun menjalani operasi untuk memindahkan ovari . Operasi ini tidak
melibatkan pemotongan. Sebuah tabung dimasukan dalam vagina Li sebelum
akhirnya ovumnya dikeluarkan dan dibekukan.
Li mengaku dirinya tidak merasa nyaman selepas operasi berlangsung. Tetapi
beberapa hari kemudian dia sembuh dari operasi dan mendapatkan bayaran
sebelum operasi.
"Saya tidak merasakan penyesalan, tetapi tidak akan pernah membiarkan teman
saya mengetahui hal ini," jelasnya.
Ovum atau ovari dari para mahasiswi ini sebelumnya disuntikan sperma lewat
jalan medis, sebelum akhirnya disuntikan kepada perempuan lain yang menjadi klien.
"Hal ini dilarang di rumah sakit pemerintah, tetapi biasanya kerap dilakukan di rumah
sakit swasta," ungkap seorang staf medis rumah sakit.
Berdasarkan penyelidikan Dinas Kesihatan China, biasanya perempuan yang menjual
ovarinya mendapatkan bayaran hingga 80 ribu yuan. Tetapi pada praktiknya
penyedia ovari ini justru mendapatkan 5 ribu yuan .
Operasi pemindahan ovari sama halnya dengan prosedur bayi tabung. Dalam kesnya,
operasi ini dapat memicu terjadinya komplikasi dan bahkan kematian.
Tidak jelas apa yang menyebabkan para mahasiswa untuk melakukan hal ini. Tetapi
diperkirakan mereka sengaja melakukan hal tersebut demi mendapatkan hidup
mewah dan bersenang-senang.
No comments:
Post a Comment