- Rafly Rindengan- Manado Today
- Sunday, November 27, 2011
Selama penjambretan tersebut berlangsung, Geraghty berusaha mati-matian memegang tasnya dan ditemukan tak sedarkan diri dalam posisi memegangi sebuah gagang tas rosak dengan cedera kepala yang fatal akibat serangan itu.
Dia kemudian dibawa ke Rumah Sakit Royal Oldham di mana adiknya Maureen (69), terus berjaga di samping tempat tidurnya, namun Geraghty meninggal sekitar tengah malam pada hari Jumaat (25/11/2011).
Diketahui, Geraghty dirampok di dekat rumahnya di Oldham, Greater Manchester, England, pada Khamis (24/11/2011).
Sementara itu, dua orang pemuda, yang masing-masing berusia 14 dan 17 tahun, telah ditangkap dan diinterogasi oleh petugas polis.
Nyonya Geraghty begitu menyayangi suaminya Frank, dimana ia telah membawa abu mendiang suaminya itu sejak kematiannya 17 tahun yang lalu.
Sebenarnya Geraghty sempat siuman di rumah sakit dan beberapa jam sebelum kematiannya, dan diketahui telah meminta petugas polis untuk menemukan abu suaminya, dan mengatakan bahawa itu merupakan ‘hal yang paling penting dalam keluarganya’.
“Semua teman-temannya di kelab sosial tahu bahawa dia membawa abu suaminya dengan dia setiap ketika. Itu sangat berharga baginya. Ini sangat menyedihkan. Aku benar-benar tidak percaya apa yang telah terjadi.” tutur tetangganya Jean Lord (82) yang dikutip mail online.
No comments:
Post a Comment