Monday, December 26, 2011

Tradisi 'Persembahkan' Anak Gadis ke Rumah Pelacuran di India



Sebut saja Puja. Usia gadis ini sekitar 13 tahun. Masih sekolah. Suka menyanyi dan menari. Sambil tertawa, ia melontarkan mimpi ingin menjadi bintang film suatu masa nanti.

Jauh di balik kepolosannya sebagai gadis desa, Puja memiliki pemikiran maju. Ia adalah gadis pertama di keluarganya yang sekolah, dan bertekad menyelesaikannya. Sedikit gadis di lingkungannya yang memiliki tekad serupa.

Ia tak ingin bernasib seperti Priya, wanita berusia hampir 40 tahun yang dipaksa hidup di lingkungan pelacuran sesaat setelah memasuki masa pubertas.

Menjual anak perempuan yang memasuki usia pubertas ke rumah pelacuran menjadi cerita jamak di Distrik Bharatpur, India. Bahkan, menjadi sebahagian tradisi masyarakat setempat yang ditandai upacara menyambut masa pubertas: Nathni Utarna.

Upacara itu menjadi penanda seorang gadis siap dikirim ke perdagangan seks. Siap tidur dengan klien pertamanya.

Masyarakat tak melihat ada yang salah ketika seorang ayah membawa anak gadisnya ke dalam bisnes seks. Ini tradisi.
Begitu pula saat seorang pemuda membawa adiknya ke tempat pelacuran. Mereka hanya melihatnya sebagai tradisi turun-temurun.

Tradisi itu bermula dari budaya devdasi, yang artinya persembahan untuk Tuhan. Anak-anak perempuan didedikasikan sebagai pekerja seksual atas nama agama. Hanya, tradisi yang mulanya wujud persembahan keagamaan ini telah menjelma menjadi ladang bisnes yang menjanjikan kehidupan layak.

Plan India, sebuah lembaga sosial terus berupaya untuk menghapus tradisi tersebut. "Banyak wanita di pusat rehabilitasi memastikan bahawa anak-anak perempuan di keluarga mereka tak melanjutkan tradisi ini," ujar Anil Kapoor, salah satu aktivis Plan India, kepada CNN.

"Satu langkah kecil, tapi arahnya sudah benar. Mengubah pola fikir wanita di pedesaan adalah kuncinya," ujarnya. "Sekarang, ketika wanita-wanita sudah memiliki pendirian sendiri melawan prostitusi, saya optimistis tradisi itu boleh diakhiri."

Plan India membidik anak-anak perempuan yang belum terjerumus ke dalam pelacuran. Sebab, mereka yang sudah terlanjur masuk ke dalam bisnes tersebut umumnya susah melepaskan diri kerana terikat penghasilan yang menjanjikan. "Pendidikan adalah kunci untuk mengubah."



 : http://menujuhijau.blogspot.com/

No comments:

Post a Comment