Washington Post
Korban bakar diri di ibu kota Rabat, Maroko, Khamis (19/1/2012).
TRIBUNNEWS.COM - Lima penganggur di Maroko membakar diri di ibu kota Rabat, Khamis (12/1/2012), sebagai bentuk protes kerana tidak tersedianya pekerjaan di negara itu khasnya bagi mereka yang baru saja lulus dari universiti. Demikian dilansir Washington Post.
Tiga orang di antaranya mengalami luka terbakar serius hingga harus menjalani rawatan di RS. Meski terbilang jarang namun, aksi seperti ini merupakan taktik yang sering digunakan para penunjuk perasaan di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara sejak seorang tukang sayur di Tunisia melakukan hal itu pada Disember 2010 setelah perlakuan kasar dari polis .
Warga Maroko menjadi sebahagian dari gerakan para lulusan universiti yang menganggur jutaan di antara mereka meminta agar diberi pekerjaan. Demonstrasi ini biasanya berakhir ricuh dan bentrok dengan polis dan di sejumlah kota lainnya malah melahirkan aksi baku serang.
Meski pemerintah menyatakan yang jumlah pengangguran hanya 9.1 persen skala nasional, namun hal itu meningkat menjadi 16 persen untuk para lulusan universiti. Videonya ada di sini.
Tiga orang di antaranya mengalami luka terbakar serius hingga harus menjalani rawatan di RS. Meski terbilang jarang namun, aksi seperti ini merupakan taktik yang sering digunakan para penunjuk perasaan di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara sejak seorang tukang sayur di Tunisia melakukan hal itu pada Disember 2010 setelah perlakuan kasar dari polis .
Warga Maroko menjadi sebahagian dari gerakan para lulusan universiti yang menganggur jutaan di antara mereka meminta agar diberi pekerjaan. Demonstrasi ini biasanya berakhir ricuh dan bentrok dengan polis dan di sejumlah kota lainnya malah melahirkan aksi baku serang.
Meski pemerintah menyatakan yang jumlah pengangguran hanya 9.1 persen skala nasional, namun hal itu meningkat menjadi 16 persen untuk para lulusan universiti. Videonya ada di sini.
No comments:
Post a Comment