Posted by Rafly Rindengan on Mar 26, 2012 |
Seorang ibu mengungkapkan bagaimana ia harus menghidupkan kembali anaknya dari kematian sebanyak lima kali dalam satu tahun, akibat keadaab jantung langka yang diderita puteranya.
Jantung milik Aaron Sweeney (3) boleh berhenti sampai tujuh minit setiap kali ia kolaps. Dan ia boleh hidup berkat untuk ibunya Jolaine Clark (28), yang telah dilatih untuk menghidupkan kembali Aaron menggunakan defibrilator genggam yang dibawanya 24 jam sehari.
Sejak pertama kali kolaps ketika dia sedang menonton televisyen lebih dari setahun yang lalu, Aaron telah menderita lima kali gagal jantung, dan tiga diantaranya dalam tiga bulan terakhir.
Namun meskipun didiagnosis dengan Prolonged QT Syndrome yang dikenal sebagai ‘Sindrom Kematian Mendadak’, namun Aaron tetap menikmati hidupnya sebagai anak-anak, dengan berlarian di sekitar rumahnya di Mosspark, Glasgow.
“Dia hanyalah anak berusia 3 tahun yang normal. Para doktor mengatakan bahwa dia seharusnya tidak boleh lari, tapi aku tidak boleh menghentikannya.” tutur Jolaine.
Semua anggota keluarga Aaron dilatih untuk menggunakan defibrilator genggam khas, agar ia dapat kembali ke rumah, tanpa harus tinggal di rumah sakit.
“Sebagai seorang ibu, sangatlah mengerikan menonton anak anda meninggal dan harus menghidupkan dia kembali. Pertama kali itu terjadi saya tidak tahu harus berbuat apa.” tambah Jolaine.
Aaron ketika ini dilengkapi dengan alat pemantau jantung khusus yang ditanamkan di dadanya pada Januari lalu. Perangkat ini mendeteksi saat jantung Harun mulai gagal dan mulai merakam keadaan detik jantungnya, yang kemudian akan dibaca oleh doktor ketika dia dibawa ke rumah sakit. manado today
No comments:
Post a Comment