Foto: Orange
Makam yang dia buat menyerupai keranda yang biasa dipakai Firaun dari Mesir. Sarkofagus itu dibuat dengan ukuran panjang 2.1 meter dan terbuat dari kayu cedar. Lelaki tersebut juga berencana untuk memumiakan tubuhnya setelah dia meninggal dan disimpan di dalam peti tersebut.
Dia mempelajari keterampilan memahat dan mengukir serta desain Mesir Kuno melalui buku.
"Ini menjadi bahagian dari hobi saya dan hampir selesai. Saya punya satu keinginan terakhir sebelum saya ditempatkan ke dalam peti mati, yaitu setiap orang harus memastikan bahawa saya memang sudah benar-benar meningggal sebelum mereka menutupnya," ucap Guentert seperti dikutip dari Orange, Sabtu (17/3/2012).
"Saya rasa itu adalah takdir dan cara pemakaman tersebut memberikan saya hidup yang lebih lama bersama Mesir kuno," imbuhnya.
Guentert selama hidupnya memang sangat tertarik dengan budaya Mesir kuno yang pada awalnya dikenal sejak tahun 1922, ketika Howard Carter menemukan makam Raja Tutankhamen. Dia bahkan mengunjungi Mesir 10 tahun lalu hanya untuk melihat benda yang sangat antik dan kuno itu.
Lelaki tua ini tidak sendirian dalam mewujudkan keinginannya. Pesara dari pegawai pejabat pos tersebut didukung penuh oleh isterinya yang bernama Joyce.
"Hal ini memang sedikit aneh untuk membicarakan tentang peti mati saat dia masih hidup. Tapi hal yang paling menarik baginya adalah Mesir kuno dan budayanya. Dia akan dikenang oleh orang banyak saat dirinya meninggal bersama apa yag menjadi hajatnya.
okezone.com
No comments:
Post a Comment