Selasa, 13 Mac 2012
okezone.com
Foto : Militan Taliban (youtube)
KABUL - Militan Taliban Afghanistan mengancam akan memenggal kepala para pasukan Amerika Syarikat (AS). Sebagai usaha balas dendam atas insiden pembunuhan 16 warga Afghanistan yang dibunuh oleh seorang pasukan AS.
"Sekali lagi, Taliban memperingatkan para binatang-binatang Amerika itu bahawa kami akan membalas mereka. Kami akan membunuh dan memenggal para pasukan sadis itu," ujar juru cakap Taliban Zabiullah Mujahid, seperti dikutip Reuters, Selasa (13/3/2012).
Hingga kini, seorang serjan dari militer AS yang dipercayai melakukan pembunuhan terhadap 16 orang warga Afghanistan sudah ditahan. Menurut para pegawai AS, tersangka kes pembunuhan adalah seorang pasukan yang mengalami gangguan mental kerana mengalami kecelakaan ketika diabertugas di Irak.
Insiden penembakan itu juga memicu aksi protes dari 2 ribu pelajar di Kota Jalalabad, mereka menuntut para pasukan AS agar diadili oleh Pemerintah Afghanistan di Provinsi Kandahar. Para penunjuk perasaan juga menyerukan slogan-slogan anti AS lainnya dan mendesak Presiden Afghanistan Hamid Karzai agar menolak perjanjian kemitraan dengan Washington.
Menurut Presiden AS Barack Obama, insiden penembakan tersebut akan membulatkan tekadnya untuk menarik pasukannya keluar dari Afghanistan. Namun, Obama menegaskan bahawa, tidak perlu buru-buru untuk menarik pasukannya di Afghanistan yang sudah bercokol sejak 2001 lalu.
Obama pun mengingatkan, penarikan mundur pasukan AS di Afghanistan pada 2014 mendatang harus dilakukan dengan cara yang bertanggung jawab.(AUL)
"Sekali lagi, Taliban memperingatkan para binatang-binatang Amerika itu bahawa kami akan membalas mereka. Kami akan membunuh dan memenggal para pasukan sadis itu," ujar juru cakap Taliban Zabiullah Mujahid, seperti dikutip Reuters, Selasa (13/3/2012).
Hingga kini, seorang serjan dari militer AS yang dipercayai melakukan pembunuhan terhadap 16 orang warga Afghanistan sudah ditahan. Menurut para pegawai AS, tersangka kes pembunuhan adalah seorang pasukan yang mengalami gangguan mental kerana mengalami kecelakaan ketika diabertugas di Irak.
Insiden penembakan itu juga memicu aksi protes dari 2 ribu pelajar di Kota Jalalabad, mereka menuntut para pasukan AS agar diadili oleh Pemerintah Afghanistan di Provinsi Kandahar. Para penunjuk perasaan juga menyerukan slogan-slogan anti AS lainnya dan mendesak Presiden Afghanistan Hamid Karzai agar menolak perjanjian kemitraan dengan Washington.
Menurut Presiden AS Barack Obama, insiden penembakan tersebut akan membulatkan tekadnya untuk menarik pasukannya keluar dari Afghanistan. Namun, Obama menegaskan bahawa, tidak perlu buru-buru untuk menarik pasukannya di Afghanistan yang sudah bercokol sejak 2001 lalu.
Obama pun mengingatkan, penarikan mundur pasukan AS di Afghanistan pada 2014 mendatang harus dilakukan dengan cara yang bertanggung jawab.(AUL)
No comments:
Post a Comment