TRIBUNNEWS.COM, MAUMERE - Masih ingat kes mautnya Markus Malar? Warga Desa Kojadoi, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur itu bukan bunuh diri. Dia dipukul di belakang kepala oleh ayahnya, Petrus Pitang. Peristiwa itu terjadi di rumah mereka, Minggu sore (8/4/2012).
Petrus kesal kerana Markus (16) memukul kakak perempuannya, Bernadetha Bunga gara-gara masalah baju.
Mengetahui anaknya meninggal, Petrus kemudian memikul mangsa ke hutan dan menggantungnya pada sebatang pohon. Tali nilon yang digunakan untuk menggantung Markus, disiapkan Petrus.
Kes ini kini ditangani Polsek Alok. Polis telah memeriksa Petrus, Bernadetha Bunga dan Paulina Pili, isteri Petrus yang juga ibundan Markus.
"Saya masih pusing dengan kejadian itu," kata Petrus di Mapolsek Alok.
Polis melalui Kanit Reskrim, Aiptu Putu Sumadi mengatakan, Petrus masih dikenakan status tangkapan. Dia dijemput Sabtu malam (14/4) setelah menyerahkan diri ke Polsek Talibura.
Menurut Putu, Petrus mengakui memukul anaknya di kepala belakang. Mangsa jatuh dan langsung meninggal dunia.
"Pelaku kesal pada korban. Dipukul di kepala belakang langsung jatuh. Korban lalu dipikul ke hutan dan digantung di pohon. Selanjutnya korban pura-pura lapor yang anaknya hilang. Warga lalu cari ternyata ditemukan di hutan dengan leher ada tali nilon di atas pohon dalam keadaan sudah meninggal Rabu pagi (11/4). Pelaku yang membawa tali dari rumah lalu mengantung korban di pohon. Selanjutnya, pada Sabtu siang pelaku mengaku ke aparat desa kalau anaknya bukan bunuh diri tapi pelaku yang pukul lalu sengaja dibuat bunuh diri," beber Putu.
Atas saran pihak desa, lanjut Putu, pelaku menyerahkan di ke polis.
"Jika terbukti pelaku dikenakan pasal 351 ayat 3 tentang penganiayaan hingga menyebabkan orang meninggal dunia," ujar Putu.
No comments:
Post a Comment