Angkatan Laut England, Royal Navy, memiliki sejarah panjang yang membanggakan selama 500 tahun. Dan saat ini catatan baru mereka torehkan: menunjuk seorang perempuan sebagai komandan kapal perang di garis depan.
Dia adalah Sarah West.
Perempuan 40 tahun itu telah resmi memegang tongkat komando HMS
Portland, kapal Type 23 frigate seberat 5,000 ton yang disiapkan untuk
"perang habis-habisan".
Sebelum
West, ada Komandan Sue Moore (43), perempuan pertama yang memimpin
kapal yang lebih kecil, First Patrol Boat Squadron (1PBS). Ia
bertanggungjawab atas kapal nontempur, 18 P2000 Archer yang melakukan
operasi keamanan maritim di perairan Inggeris, ikut mengamankan
olimpiade dengan cara patroli di Sungai Thames, dan mengawal Sang Ratu
dalam perayaan.
Penunjukan West adalah pencapaian yang luar biasa. Sebab, sampai tahun 1990, perempuan dilarang bergabung ke Angkatan Laut.
West mengaku terhormat dengan
penunjukan itu. "Menjadi komandan HMS Portland adalah pencapaian
tertinggi saya selama 16 tahun di Angkatan Laut. Ini adalah tantangan
dan saya siap menghadapinya," kata dia seperti dikutip harian Daily Mail, Selasa 22 Mei 2012.
"Saya merasa sangat bangga
menjadi komandan kapal Type 23 frigate, sebuah kapal perang yang sangat
fleksibel. Saya akan memimpin HMS Potland dengan profesional dan tim
yang fokus.
HMS Portland bukan kapal biasa.
Ia dilengkapi rudal yang bisa ditembakkan ke kapal lain, juga
diarahkan ke atas ke pesawat dan helikopter. Ia juga bisa memburu dan
menghancurkan kapal selam.
Kapal perang itu juga memiliki
senjata 4,5in, torpedo anti kapal selam yang dilengkapi radar dan
peralatan sonar untuk memandu amunisi atau membantu navigasi.
Komandan West dari Lincolnshire
juga akan bertanggung jawab atas 180 kru, yang 10 persennya adalah
Wrens alias kelasi perempuan.
Penunjukan West sebagai
komandan telah diumumkan Agustus 2011 lalu, yang menjadi berita besar
di Inggris. Sebab, ia adalah perempuan pertama yang menjadi komandan di
kapal perang.
Apalagi, kapal yang komandani,
HMS Portland tenar sebagai kapal penghukum para perompak Somalia dan
para penyelundup narkotika di Karibia. West yang ahli perang bawah
laut dan perencanaan Angkatan Laut, adalah seorang sarjana matematika.
Sumber : VIVAnews
No comments:
Post a Comment