rtr
Jorge Videla (kiri) dan Reynaldo Bignone
Dua mantan ditaktor Argentina didapati bersalah oleh mahkamah lantaran terbukti telah melakukan penculikan bayi selama
mereka berkuasa.
Jorge Rafael
Videla, yang memerintah dalam
rentang tahun antara tahun 1976 ke tahun 1981, dijatuhi hukuman 50 tahun
penjara oleh Mahkamah Argentina, sementara suksesornya Jenderal Reynaldo
Benito Bignone, yang memerintah negara itu dari Jun 1982
hingga demokrasi kembali ke
Argentina di Desember 1983, dijatuhi
hukuman 15 tahun penjara.
Mereka dinilai secara sistematik
telah menculik 34 bayi dari tahanan
politik dan memberikan mereka
identiti baru.
Para aktivis Hak Asasi Manusia (HAM), menyambut
dengan sorak sorai, ketika hakim membacakan putusan terhadap Videla, di
hari Kamis, pekan lalu.
Sementara di luar ruang
sidang , para anggota keluarga korban mengaku sangat puas,
dengan putusan yang dikeluarkan oleh pengadilan.
"Kami
tidak pernah berkeinginan untuk
membalas dendam.. Kami
tidak pernah membenci.
Kami tidak pernahmeminta sesuatu,
hanya keadilan, dan kami telah
berjuang selama 36 tahun,"
kata seorang ayah dari korban,
seperti dikutip dari CNN, Senin (9/7/2012).
Videla, yang merupakan pimpinan gerakan kudeta Presiden Isabel Martinez de Peron pada Maret 1976, sebelumnya telah dihukum penjara seumur hidup pada tahun 2010 atas tuduhan pelanggaran hak asasi manusia selama pemerintahannya.
Sementara Bignone juga divonis 25 tahun penjara di tahun 2009 atas tuduhan menculik dan menyiksa 56 orang lawan politiknya. (cnn)
No comments:
Post a Comment