Selasa, 20 November 2012 07
Foto : Kanak-kanak Gaza (Reuters)
GAZA - Sejumlah kanak-kanak Palestin di Jalur Gaza
terlihat berkeliaran di jalanan. Mereka bermain perang-perangan di luar
rumahnya, meski langit Gaza tengah dikepung oleh jet tempur F-16 dan
pesawat pengebom tak berawak milik Israel.
"Kami tidak takut dengan bom Yahudi. Brigade Al-Qassam (sayap militer Hamas) akan menghabisinya hari ini," ujar salah satu kanak-kanak Palestin Sharif al-Ewad sambil tersenyum, seperti dikutip Reuters, Selasa (20/11/2012).
Jalur Gaza merupakan salah satu wilayah Palestin yang cukup padat penduduknya. Sekira 1.7 warga Gaza adalah remaja yang usianya masih di bawah 18 tahun. Namun karakter mereka cukup keras kerana mereka dibesarkan di lingkungan perang.
Salah seorang psikiater Hasan Zeyada mengatakan, banyak kanak-kanak Palestin mengalami trauma. Selain itu, mereka turut mengalami gangguan tidur, mimpi buruk, dan terkadang mereka terbangun dalam keadaan mengompol.
Ketika perang berlangsung, sekolah-sekolah di Gaza terpaksa ditutup. Sejumlah kanak-kanak justru terlihat cukup senang kerana mereka terbebas dari PRnya di sekolah. Namun beberapa kanak-kanak lainnya kecewa kerana mereka bosan di rumah.
Pasukan Israel menarik diri dari wilayah tersebut pada 2005 silam, namun fraksi Hamas di Gaza tetap menolak untuk mengakui Israel. Perang peluru berpandu antara kelompok bersenjata di Gaza dan Israel juga terus berlangsung. Bahkan serangan dari Gaza dihantam dengan bombardir udara.
Operasi tentera yang cukup besar dilakukan Israel pada Rabu kelmarin dengan tujuan untuk menghentikan serangan. Namun serangan itu justru menewaskan warga awam, terutama kanak-kanak yang tidak berdosa itu.
Terkadang, kanak-kanak Gaza juga sering mengutarakan kekecewaannya atas perlakuan komuniti internasional terhadap Palestin . Mereka mengecam Israel yang tidak mengakui perbuatannya, menyerang warga awam. Kanak-kanak itupun mendambakan kehidupan normal selayaknya warga lain di belahan dunia ini.(AUL)
"Kami tidak takut dengan bom Yahudi. Brigade Al-Qassam (sayap militer Hamas) akan menghabisinya hari ini," ujar salah satu kanak-kanak Palestin Sharif al-Ewad sambil tersenyum, seperti dikutip Reuters, Selasa (20/11/2012).
Jalur Gaza merupakan salah satu wilayah Palestin yang cukup padat penduduknya. Sekira 1.7 warga Gaza adalah remaja yang usianya masih di bawah 18 tahun. Namun karakter mereka cukup keras kerana mereka dibesarkan di lingkungan perang.
Salah seorang psikiater Hasan Zeyada mengatakan, banyak kanak-kanak Palestin mengalami trauma. Selain itu, mereka turut mengalami gangguan tidur, mimpi buruk, dan terkadang mereka terbangun dalam keadaan mengompol.
Ketika perang berlangsung, sekolah-sekolah di Gaza terpaksa ditutup. Sejumlah kanak-kanak justru terlihat cukup senang kerana mereka terbebas dari PRnya di sekolah. Namun beberapa kanak-kanak lainnya kecewa kerana mereka bosan di rumah.
Pasukan Israel menarik diri dari wilayah tersebut pada 2005 silam, namun fraksi Hamas di Gaza tetap menolak untuk mengakui Israel. Perang peluru berpandu antara kelompok bersenjata di Gaza dan Israel juga terus berlangsung. Bahkan serangan dari Gaza dihantam dengan bombardir udara.
Operasi tentera yang cukup besar dilakukan Israel pada Rabu kelmarin dengan tujuan untuk menghentikan serangan. Namun serangan itu justru menewaskan warga awam, terutama kanak-kanak yang tidak berdosa itu.
Terkadang, kanak-kanak Gaza juga sering mengutarakan kekecewaannya atas perlakuan komuniti internasional terhadap Palestin . Mereka mengecam Israel yang tidak mengakui perbuatannya, menyerang warga awam. Kanak-kanak itupun mendambakan kehidupan normal selayaknya warga lain di belahan dunia ini.(AUL)
No comments:
Post a Comment