15 Nov 2012
Foto : Presiden AS Barack Obama (AP)
YANGON – Pemerintah Myanmar merancang
membebaskan 452 tahanan, beberapa orang di antaranya adalah tahanan
politik. Tindakan itu direncanakan Pemerintah Myanmar menjelang
kedatangan Presiden Amerika Syarikat Barack Obama.
Pemerintah Myanmar menyatakan bahawa pembebasan tahanan tersebut bertujuan untuk menunjukkan niat baiknya kepada Amerika Syarikat. Saat ini, Myanmar sedang menjalani proses reformasi untuk menjadi negara yang lebih demokratik setelah sebelumnya selama beberapa dekade dikuasai oleh rejim tentera yang otoriter.
Obama akan mengunjungi Myanmar pada Isnin depan. Selain Myanmar, Obama juga akan mengunjungi Kamboja dan Thailand. Kedatangan Obama tersebut menjadi kunjungan Presiden AS ke Myanmar untuk yang pertama kalinya dalam sejarah,
AS selama ini selalu meminta Myanmar untuk membebaskan tahanan politik yang masih berada di penjara. AS menyatakan tindakan pembebasan tersebut adalah syarat yang harus dipenuhi bila Myanmar ingin mendapatkan bantuan ekonomi dari AS, seperti diberitakan Reuters, Khamis (15/11/2012).
Sebelumnya, AS dan negara-negara barat lainnya menjatuhkan embargo ke Myanmar dalam berbagai bidang selama negara tersebut dipimpin oleh rejim militer yang dianggap sering melakukan pelanggaran Hak Asasi Manusia.
Ketika ini AS dan Barat tengah berusaha memperbaiki hubungannya dengan Myanmar. Perkembangan tersebut terjadi kerana agenda reformasi yang dijalankan oleh presiden Myanmar, Thein Sein, yang memimpin negara tersebut sejak Mac 2011.
(AUL)
No comments:
Post a Comment