19 Dis 2012
IST
(17/12/2012), sekitar pukul 18.00 waktu Jepun juga ditemukan wang
tunai 10 juta yen di tempat kitar semula sampah di Numata, Asaminami, Hiroshima.
Biasanya hal ini dilakukan kelompok sindiket kejahatan Jepun yang
biasa disebut yakuza. Membuang wang banyak di tempat sampah atau di
tempat umum. 17/12/2012 , sekitar pukul 18.00 waktu Jepun juga
ditemukan wang tunai 10 juta yen di tempat kitar semula sampah di Numata, Asaminami, Hiroshima.
Demikian dilaporkan Tribunnews.com.
Ketika sampah mau di dakitar semula, dimonitor lewat ruang kontrol menggunakan
kamera. Operator kamera di ruang kontrol tersebut melihat ada bungkusan
dengan bayangan wang di dalamnya dan setelah dilihat memang benar
kumpulan wang 10,000 yen termasuk dua bungkus plastik berisi
robekan-robekan wang yang totalnya adalah 10 juta yen .
Wang
diserahkan ke polis terdekat dan kini pihak polis sedang mencari
siapa pemiliknya.Kejadian serupa juga terjadi bulan Julai lalu di
Sunagawa, Hokkaido. Wang 10 juta yen yang dibungkus plastik sampah
diletakkan dekat tempat kerusi urut umum yang menggunakan koin.
Apabila
dalam tiga bulan mendatang tidak ada pemilik yang mengambilnya maka wang akan disimpan di kas pemerintahan setempat atau diputuskan bersama
dewan anggota masyarakat pemerintah setempat untuk kepentingan masyarakat
umum, misalnya untuk korban bencana alam.
Selain dua tempat
tersebut, tanggal 26 November lalu juga ada pembuangan wang tunai
sebesar enam juta yen yang ditemukan polis di tempat umum pula di
Higashiku, Hiroshima.
Kelakuan pembuangan wang tunai jumlah banyak
tersebut biasanya dilakukan kalangan yakuza antara lain untuk membantu
masyarakat mangsa gempa atau hal-hal sosial lain. Hal ini tidak mungkin
dilakukan secara resmi kerana pihak bank atau penerima akan menanyakan
atau curiga atas siapa si penyumbang kok bisa memberikan jumlah banyak
begitu, apa kerjanya dan sebagainya, sehingga boleh terusut mudah sebagai
yakuza. Maka dilakukanlah demikian, pembuangan di tempat umum.
wang
tak bertuan itu biasanya tak akan hilang kerana masyarakat Jepun sangat jujur, wang yang bukan miliknya biasanya langsung diserahkan ke
pihak polis setempat. Hal ini justru untuk menghindari hal-hal yang
tidak diinginkan, misalnya kita ambil sendiri, ternyata wang palsu dan
kita menggunakannya langsung bersalah, terlibat UU Anti-Penyebaran wang
Palsu. Kalau pun bukan uang palsu, maka akan ada pengusutan setidaknya
oleh pihak pajak, uang dari mana orang tersebut bisa belanja barang
tertentu dengan nilai mahal, padahal penghasilannya tak seberapa.
Semua
uang masuk ke luar yang ada di masyarakat Jepun dengan mudah bisa
ditelusuri oleh pemerintah Jepang baik oleh petugas pajak dan
sebagainya.TRIBUNNEWS.COM
No comments:
Post a Comment