23 Jan 2013
AFP
Pangeran Harry
TRIBUNNEWS.COM,AFGHANISTAN--Kelompok
Taliban di Afghanistan menyebut Putera Harry sebagai pengecut
sehubungan dengan komentarnya ketika bertugas di Afghanistan.
Seorang juru cakap Taliban mengatakan kepada akhbar Inggris, Daily Telegraph, bahawa komentar anggota keluarga Kerajaan Inggeris itu merendahkan dan memperlihatkan kurangnya pengetahuan maupun pemahaman atas situasi di Afganistan.
Dalam serangkaian wawancara di pangkalan pasukan Ingeris di Camp Bastion, Putera Harry antara lain menyamakan tugasnya sebagai co-pilot dan juru tembak helikopter tempur dengan permainan komputer, yang dia kuasai.
"Merupakan kegembiraan bagi saya karena saya salah seorang yang suka main PlayStation dan Xbox, jadi dengan jempol, saya suka berpikir mungkin saya akan berguna," tuturnya dalam wawancara untuk menandai berakhirnya masa tugas selama 20 pekan di Afganistan.
Komentar Pangeran Harry itu juga mengundang kecaman dari seorang pegiat anti perang di Inggris. Lindsey German dari Koalisi Hentikan Perang mempertanyakan bagaimana Pangeran Harry bisa memastikan bahwa yang dibunuhnya adalah pejuang Taliban.
"Dalam beberapa bulan belakangan, banyak warga sipil yang tewas karena serangan udara. Komentar itu merupakan sikap angkuh dan tidak peka dalam membunuh warga Afganistan, siapapun dia dan amat susah untuk mendapatkan simpati dan dukungan, yang merupakan tujuan dari perang ini," tutur Lindsey German kepada kantor berita PA.
Seorang juru cakap Taliban mengatakan kepada akhbar Inggris, Daily Telegraph, bahawa komentar anggota keluarga Kerajaan Inggeris itu merendahkan dan memperlihatkan kurangnya pengetahuan maupun pemahaman atas situasi di Afganistan.
Dalam serangkaian wawancara di pangkalan pasukan Ingeris di Camp Bastion, Putera Harry antara lain menyamakan tugasnya sebagai co-pilot dan juru tembak helikopter tempur dengan permainan komputer, yang dia kuasai.
"Merupakan kegembiraan bagi saya karena saya salah seorang yang suka main PlayStation dan Xbox, jadi dengan jempol, saya suka berpikir mungkin saya akan berguna," tuturnya dalam wawancara untuk menandai berakhirnya masa tugas selama 20 pekan di Afganistan.
Komentar Pangeran Harry itu juga mengundang kecaman dari seorang pegiat anti perang di Inggris. Lindsey German dari Koalisi Hentikan Perang mempertanyakan bagaimana Pangeran Harry bisa memastikan bahwa yang dibunuhnya adalah pejuang Taliban.
"Dalam beberapa bulan belakangan, banyak warga sipil yang tewas karena serangan udara. Komentar itu merupakan sikap angkuh dan tidak peka dalam membunuh warga Afganistan, siapapun dia dan amat susah untuk mendapatkan simpati dan dukungan, yang merupakan tujuan dari perang ini," tutur Lindsey German kepada kantor berita PA.
Editor: Rachmat Hidayat | Sumber: Tribun Jabar
No comments:
Post a Comment