25 Mac 2013
Stephen Tari
SYDNEY - Perburuan beramai-ramai sedang dilaksanakan pihak keselamatan Papua Nugini, pada (24/3/2103), setelah 49 tahanan, termasuk pemimpin sekte terkenal yang dikenal sebagai "Black Jesus" yang dipercayai melakukan kanibalisme, lari dari sebuah penjara.
Black Jesus, atau Stephen Tari melarikan diri dari penjara Madang, bersama dengan 48 tahanan lainnya di hari Khamis minggu ini. Ia dinyatakan bersalah pada tahun 2010 lantaran memperkosa seorang gadis dan dihukum 10 tahun penjara.
Mantan Pastor Lutheran itu memimpin satu kumpulan ajaran sesat, yang memiliki ribuan pengikut termasuk beberapa milisi bersenjata untuk melindungi dirinya.
Salah satu ajarannya, yang dinilai sesat ketika dia berkhotbah bahawa gadis-gadis muda harus menikahinya, kerana itu adalah salah satu hukum Allah.
Ketika ia ditangkap pada tahun 2007, ada dugaan bahawa dia dan pengikutnya mempraktikkan kanibalisme dan ritual pengorbanan darah, namun polis hanya menuduhnya dengan perkosaan.
Menurut juru cakap Departemen Layanan Pemasyarakatan Papua Nugini, Richard Mandui mengatakan Stephen dan 48 orang lainnya melarikan diri ketikasedang dilakukan proses pergantian penjaga.
"Sebenarnya, salah satu penjaga meninggalkan menara penjaga nya, sementara dia dalam perjalanan, para tahanan menemukan celah. Mereka melarikan diri," ujarnya seperti dikutip dari Asiaone.com, Minggu.
Dia mengatakan mereka menggunakan alat untuk memotong pagar penjara.
Ketua Polis Provinsi Madang, Inspektur Jacob Bando mengatakan beberapa pelarian merupakan orang yang berbahaya. "Orang-orang ini sangat, sangat berbahaya dan mereka mungkin dipersenjatai," katanya.TRIBUNNEWS.COM
No comments:
Post a Comment