Pecandu game (Business Insider)
China
- Di China, kondisi para pengguna internet yang ketageh game kian
membimbangkan. Bahkan ada seorang gamer yang rela tinggal selama 6
tahun di dalam warnet hanya untuk memainkan game kesayangannya.
Lelaki itu, Li Meng kerap menghabiskan seluruh waktunya untuk duduk santai bermain game di warnet yang berada di kota Changchun, China. Sesekali dia terlihat meninggalkan ruangan hanya untuk mandi dan mencari makanan.
Meng juga dipercaya memiliki sedikit kelainan. Sebabnya, selama dia duduk dalam warnet , dia berkacamata ini menolak untuk berkomunikasi dengan pengunjung warnet lainnya.
"Ia biasanya datang malam hari untuk bermain. Lalu siang harinya ia tidur di sini, di warnet ini. Sesekali ia keluar untuk mandi," kata salah seorang pengunjung warnet, seperti dikutip detikINET dari Business Insider, Rabu (27/3/2013).
Aktiviti yang agak aneh itu sudah dilakukan Meng dalam 6 tahun terakhir. Kebelakangan diketahui bahawa dia memiliki penghasilan sekitar Rp 3 juta per bulan, dimana Rp 780 ribu di antaranya ia habiskan untuk membayar biaya warnet.
Tingkat ketagihan game di China memang sudah menjadi sorotan banyak media dan pemerintah setempat, bahkan pada 2010 silam pemerintah China membuat program untuk memulihkan remaja yang kecanduan game. Namun belakangan diketahui bahawa program tersebut juga menggunakan kekerasan fisikal.
Lelaki itu, Li Meng kerap menghabiskan seluruh waktunya untuk duduk santai bermain game di warnet yang berada di kota Changchun, China. Sesekali dia terlihat meninggalkan ruangan hanya untuk mandi dan mencari makanan.
Meng juga dipercaya memiliki sedikit kelainan. Sebabnya, selama dia duduk dalam warnet , dia berkacamata ini menolak untuk berkomunikasi dengan pengunjung warnet lainnya.
"Ia biasanya datang malam hari untuk bermain. Lalu siang harinya ia tidur di sini, di warnet ini. Sesekali ia keluar untuk mandi," kata salah seorang pengunjung warnet, seperti dikutip detikINET dari Business Insider, Rabu (27/3/2013).
Aktiviti yang agak aneh itu sudah dilakukan Meng dalam 6 tahun terakhir. Kebelakangan diketahui bahawa dia memiliki penghasilan sekitar Rp 3 juta per bulan, dimana Rp 780 ribu di antaranya ia habiskan untuk membayar biaya warnet.
Tingkat ketagihan game di China memang sudah menjadi sorotan banyak media dan pemerintah setempat, bahkan pada 2010 silam pemerintah China membuat program untuk memulihkan remaja yang kecanduan game. Namun belakangan diketahui bahawa program tersebut juga menggunakan kekerasan fisikal.
No comments:
Post a Comment