guardian.co.uk
Margaret Thatcher
TRIBUNNEWS.COM LONDON - Jenazah mantan Perdana Menteri Inggeris, Margaret Thatcher, akan dimakamkan Rabu (10/4/2013), waktu setempat.
Pemakamannya akan berlangsung di Katedral St Paul, dan akan dihadiri oleh Ratu Inggeris, Elizabeth II, dan suaminya, Duke of Edinburgh, serta sejumlah ketua negara, juga diplomat asing dari seluruh dunia.
Namun tidak ada upacara kenegaraan untuk menghormati mendiang. Sejumlah anggota parlimen Tory, mengaku kecewa saat mengetahui bahawa pemakaman 'Wanita Besi' itu tidak dilangsungkan dengan upacara kenegaraan, meski hal itu berlawanan dengan apa yang diinginkan oleh Thatcher.
"Saya fikir pemakaman kenegaraan akan sangat tepat untuknya, Perdana Menteri wanita yang pertama kita miliki," ujar Peter Bone, anggota Parlimen untuk wilayah Wellingborough, seperti dikutip dari Skynews.com, Selasa (9/4/2013).
Namun Thatcher akan menerima penghormatan tentera, status yang sama yang diberikan kepada Puteri Diana.
Sosok yang menerima penghormatan dengan menerima upacara kenegaraan Inggeris, adalah mantan Perdana Menteri, Sir Winston Churchill pada tahun 1965. (skynews.com)
Pemakamannya akan berlangsung di Katedral St Paul, dan akan dihadiri oleh Ratu Inggeris, Elizabeth II, dan suaminya, Duke of Edinburgh, serta sejumlah ketua negara, juga diplomat asing dari seluruh dunia.
Namun tidak ada upacara kenegaraan untuk menghormati mendiang. Sejumlah anggota parlimen Tory, mengaku kecewa saat mengetahui bahawa pemakaman 'Wanita Besi' itu tidak dilangsungkan dengan upacara kenegaraan, meski hal itu berlawanan dengan apa yang diinginkan oleh Thatcher.
"Saya fikir pemakaman kenegaraan akan sangat tepat untuknya, Perdana Menteri wanita yang pertama kita miliki," ujar Peter Bone, anggota Parlimen untuk wilayah Wellingborough, seperti dikutip dari Skynews.com, Selasa (9/4/2013).
Namun Thatcher akan menerima penghormatan tentera, status yang sama yang diberikan kepada Puteri Diana.
Sosok yang menerima penghormatan dengan menerima upacara kenegaraan Inggeris, adalah mantan Perdana Menteri, Sir Winston Churchill pada tahun 1965. (skynews.com)
No comments:
Post a Comment