Friday, April 12, 2013

Target Peluru Berpandu Korea Utara Sudah "Dikunci"

  Foto : Misil Musudan milik Korut (armyrecognition)
Foto : Misil Musudan milik Korut (armyrecognition)
PYONGYANG - Salah satu badan Pemerintah Korea Utara (Korut) yang bertugas untuk membina hubungan dengan Korea Selatan (Korsel) mengklaim, Pyongyang sudah siap melakukan "serangan kuat." Amerika Syarikat    dan Korea Selatan (Korsel) berasumsi, serangan yang dimaksud Korut adalah uji cuba misil.

Pernyataan itu diumumkan oleh Komite Reunifikasi Damai Tanah Air (Korut). Selain membuat pengumuman misteri  itu, komite tersebut menegaskan pula, target-target serangan Korut sudah dimasukkan ke dalam koordinat. Demikian, seperti diberitakan Associated Press, Khamis (11/4/2013).

Korut sama sekali tidak menjelaskan maksud dari pernyataannya yang baru saja muncul. Sebelumnya, Korut juga mengutarakan pernyataan keras serupa yang menimbulkan kekhawatiran pihak asing.

Beberapa pihak berpendapat, komentar baru yang diumumkan Korut cukup mengancam. Namun komentar itu tidak sekeras yang pernah diumumkan oleh badan-badan militer negeri komunis Korea itu.

Bersamaan dengan itu, seorang pengamat dari Institut Riset Ekonomi Hanwha, Ko Soo-Suk, memaparkan empat alasan mengenai  apa yang menyebabkan Korut tidak kunjung berperang. Beberapa alasan itu berkaitan dengan masalah kewarganegaraan dan kapabilitas militer.

"Pertama-tama, Pemimpin Korut Kim Jong-Un cukup yakin, AS telah mendemonstrasikan kekuatan militernya yang sangat besar dalam Perang Irak di awal tahun 2000. Dia tidak mau nasibnya berakhir seperti Saddam Hussein," ujar Ko.

Kedua, kata Ko, Pyongyang tidak akan bisa menyerang Seoul karena 200 ribu warga China ada di kota tersebut. China adalah negara yang sangat menguntungkan bagi Korut, dan mereka tidak mungkin membiarkan warganya tewas terbunuh oleh serangan Korut.

Ko menambahkan pula, alasan ketiga dari permasalahan itu adalah karena Korut tidak akan bisa menandingi kekuatan pasukan gabungan AS dan Korsel. Dan yang terakhir, Jong-Un dinilai menginginkan perdamaian meski sering melontarkan ancaman serangan.

No comments:

Post a Comment