Warga Rohingya (Foto: AP)
YANGON – Diskriminasi kaum terus dialami warga Rohingya. Pemerintah Myanmar kini melarang mereka memiliki anak lebih dari dua.
Pemerintah Myanmar menyatakan, larangan tersebut bertujuan untuk mengurangi aksi kekerasan terhadap kelompok Rohingya. Pemerintah berharap kebencian terhadap kelompok Rohingya surut seiring dibatasinya populasi mereka. Demikian diberitakan AAP, Minggu (26/5/2013).
Setahun kebelakangan, warga Rohingya memang kerap menjadi korban kekerasan di Myanmar. Kekerasan terjadi akibat meningkatnya sentimen negatif terhadap warga Rohingya.
Warga mayoriti di Myanmar menganggap warga Rohingya sebagai pendatang gelap dari Bangladesh. Mereka dituduh datang ke Myanmar untuk merebut tanah milik warga tempatan.
Ratusan warga Rohingya mati dalam konflik sektarian di wilayah Rakhine. Sekira 125 ribu warga Rohingya dilaporkan telah meninggalkan Myanmar kerana takut menjadi korban.
Pemerintah mengaku telah meresmikan kebijakan dua anak itu sejak minggu lalu. Kebijakan tersebut akan dijalankan di wilayah-wilayah dengan jumlah warga Rohingya yang besar.okezone
Pemerintah Myanmar menyatakan, larangan tersebut bertujuan untuk mengurangi aksi kekerasan terhadap kelompok Rohingya. Pemerintah berharap kebencian terhadap kelompok Rohingya surut seiring dibatasinya populasi mereka. Demikian diberitakan AAP, Minggu (26/5/2013).
Setahun kebelakangan, warga Rohingya memang kerap menjadi korban kekerasan di Myanmar. Kekerasan terjadi akibat meningkatnya sentimen negatif terhadap warga Rohingya.
Warga mayoriti di Myanmar menganggap warga Rohingya sebagai pendatang gelap dari Bangladesh. Mereka dituduh datang ke Myanmar untuk merebut tanah milik warga tempatan.
Ratusan warga Rohingya mati dalam konflik sektarian di wilayah Rakhine. Sekira 125 ribu warga Rohingya dilaporkan telah meninggalkan Myanmar kerana takut menjadi korban.
Pemerintah mengaku telah meresmikan kebijakan dua anak itu sejak minggu lalu. Kebijakan tersebut akan dijalankan di wilayah-wilayah dengan jumlah warga Rohingya yang besar.okezone
No comments:
Post a Comment