Sunday, June 30, 2013

Wanita Bertelinga Super, Boleh Dengar Suara Organ Tubuh Sendiri

 
Julie Redfern (Foto: Daily Mail)
 
Jakarta, Seperti mendengarkan melalui stetoskop, seorang wanita di England boleh mendengar suara-suara organ dalaman tubuhnya. Misalnya, dia boleh mendengar bunyi pergerakan matanya, mendengar otaknya bergoyang-goyang, bahkan suara darah yang mengalir dalam tubuhnya.

Yang lebih mengerikan, dia tak boleh berhenti mendengar suara-suara itu. Bagi wanita bernama Julie Redfern (47 tahun) ini, kemampuan anehnya adalah seksaan. Dia tak lagi makan di restoran bersama teman-temannya kerana hanya boleh mendengar suara rahangnya mengunyah makanan.

Dia juga menghindari makanan renyah seperti epal dan keripik kerana bunyi kunyahannya dapat memekakkan telinga. Pekerjaannya sebagai penyambut tamu juga menjadi cubaan tersendiri kerana tiap kali telepon berdering   dekatnya, getaran yang dihasilkan membuat bola matanya terasa bergetar.

Redfern yang tinggal di Lancashire ini mengatakan bahawa dia pertama kali mengalami keadaan ini tak lama setelah berulang tahun ke 40. Ketika itu dia sedang duduk   depan komputer bermain game Tetris, lalu mendengar suara yang aneh. Lama dia menyedari bahawa ternyata suara itu adalah gerakan bola matanya.

"Saya ingat rasanya seperti kelmarin. Saya sedang bermain game dan saya berfikir 'Suara apa itu?' Kemudian saya menyedari bahawa itu adalah bola mata saya," kenangnya seperti dilansir Daily Mail, Khamis (27/6/2013).

Tiap kali bergerak dan bola matanya ikut bergerak, Redfern boleh mendengar suaranya mirip suara mencicit. Ketika suaminya, Martin, pulang ke rumah, dia bertanya apakah dia juga boleh mendengar pergerakan bola matanya sendiri. Dan suaminya hanya menatap ganjil.

Redfern sempat berfikir bahawa dia gila, lalu mulai bertanya kepada orang lain apakah mereka boleh mendengar suara yang sama. Tapi tentu saja tidak ada yang mengalami keanehan seperti dirinya. Ketika berkonsultasi ke doktor, dia diberitahu bahawa masalah tersebut wajar pada orang yang mulai beranjak tua. Namun Redfern tetap merasa ada yang salah.

"Saya boleh mendengar hal-hal lebih keras dari seharusnya, saya boleh mendengar suara kerongkonganku menelan dan suaraku menggema. Semuanya bergerak di kepala. Saya berdiri di antrian supermarket dan saya mulai bergoyang, saya merasa mabuk tanpa perlu minum-minum," ungkapnya.

Suatu ketika, dia membaca sebuah artikel yang menceritakan seorang pria yang menderita gejala sama persis dengannya. Dia lalu memfotokopi artikel tersebut dan mengunjungi dokter. Dia lantas dirujuk ke Manchester Royal Infirmary untuk menjalani scan dan diberitahu bahwa dia menderita superior canal dehiscence syndrome (SCDS).

SCDS adalah suatu kondisi medis yang langka pada telinga bagian dalam yang disebabkan oleh penipisan atau pembentukan rongga pada tulang telinga. Hasilnya, pasien akan menjadi lebih peka terhadap suara.

"Beberapa orang mungkin dilahirkan dengan tulang telinganya hilang atau tulangnya sangat tipis, yang hilang seiring bertambahnya usia atau mungkin rusak karena pukulan di kepala. Kondisi tersebut baru dikenal pada tahun 1998. Pasien mungkin mengeluhkan berbagai gejala aneh, bahkan dapat dianggap menderita sakit jiwa," kata Dr Gerald Brookes, konsultan THT dan bedah tengkorak di Klinik THT The Harley, London.

Dalam kasus yang menimpa Redfern, kebocoran saluran di dalam telinga mengubah tulang menjadi rongga-rongga yang memperkuat suara dari dalam tubuhnya. Setelah 7 tahun lamanya bisa mendengar suara aneh, dia menjalani operasi selama 5 jam di mana dokter mengisi rongga-rongga tersebut.

"Meskipun ada risiko tuli, saya harus melakukannya. saya tidak bisa mengatasinya lagi. Tujuh tahun sudah cukup," ujarnya.

Operasi ini baru dilakukan pada telinga kanannya dan akan berencana menjalani operasi untuk telinga kanannya. Selain itu, dia juga diresepkan obat-obatan.

  detikHealth

(pah/vta)

No comments:

Post a Comment